Liputan6.com, Kolombia - Diperkirakan sebanyak 80 kuda nil atau mungkin lebih, tinggal di daerah sekitar Rio Magdalena, sungai utama Kolombia yang mengalir melalui pusat negara.
Sejak sebuah insiden kuda nil hadir di rumah warga pada 2018, jumlahnya terus meningkat dan mereka berkeliaran di jalanan pedesaan Doradal, sebuah kota kecil Kolombia. Terkadang juga kuda nil akan muncul di lapangan sepakbola lokal untuk memakan rumput.
Baca Juga
Sekelompok kuda nil tersebut diketahui sebagai keturunan dari empat kuda nil yang dibawa ke negara itu oleh gembong narkoba dan pengedar narkoba terkenal di dunia Pablo Escobar untuk koleksi pribadinya.
Advertisement
Dilansir dari ABC News, Senin (24/2/2020), pertumbuhan yang cepat dari jumlah kuda nil membuat khawatir bahwa penghuninya akan diserang. Pasalnya, hewan dengan berat 3 ton ini bisa menjadi agresif dan membunuh lebih banyak orang per tahun di Afrika daripada spesies satwa liar lainnya.
Para ilmuwan juga khawatir bahwa kehadiran mereka mengancam flora dan fauna asli daerah tersebut karena keberadaan hewan itu dapat menggusur beberapa spesies lokal.
Sejauh ini, kuda nil telah menahan diri untuk tidak menyerang manusia, tetapi seiring bertambahnya populasi mereka, dan mengingat mereka bisa berkembang ke daerah-daerah yang lebih padat, para ahli khawatir serangan itu tidak dapat dihindari.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Sejarah Kuda Nil Milik Escobar
Lebih dari 20 tahun setelah Pablo Escobar meninggal dalam insiden tembak-menembak dengan polisi, kuda nil peliharaannya merupakan warisan aneh yang tersisa darinya.
Pada 1980-an selama puncak kekuasaannya, Escobar menyimpan kuda nil di kebun binatang pribadi di Hacienda Napoles dengan tanah seluas 5.525 hektare miliknya. Tempat itu merupakan kebun binatang pribadi yang penuh dengan binatang-binatang eksotis peliharaannya seperti gajah dan jerapah.
Setelah kematian Escobar pada tahun 1993, sebagian besar hewan dibawa ke tempat baru dan bahkan ada yang mati. Karena ukuran tubuh dan biaya transportasi yang harus dikeluarkan untuk kuda nil mengakibatkan mereka ditinggal.Â
Kondisi di sekitar Hacienda Napoles ideal untuk kuda nil, maka dari itu mereka tinggal di danau besar dan saluran air di daerah itu. Kuda nil dapat menikmati padang rumput yang tak ada habisnya untuk asupan makan dan mereka tidak memiliki predator alami.
Para siswa dari sebuah sekolah dasar kecil di belakang bekas tanah milik Escobar, tiba setiap hari dengan memberikan tanda bertuliskan kata yang menunjukan bahwa bahaya karena ada kuda nil.Â
Setiap sore di taman utama kota, anak-anak bermain dan menaiki patung-patung kuda nil yang ada di taman itu. Sementara toko-toko di seluruh kota menjual gantungan kunci dan cendera mata berbentuk hewan.
Selain itu, kuda nil juga dipuja banyak penduduk Doradal untuk kunjungan mendadak mereka dan dorongan ekonomi kehadiran yang mereka hasilkan dalam bentuk pariwisata.
Advertisement
Apa Solusi Menanganinya?
Sebuah studi baru oleh para peneliti di University of California, San Diego, menemukan kuda nil mengubah kualitas air. Kuda nil makan di malam hari, kemudian menghabiskan harinya dengan mendinginkan diri di air tempat mereka buang air besar sehingga mengubah kimia di danau.
Ahli biologi UCSD Jonathan Shurin mengatakan, "Hal itu dapat memiliki berbagai konsekuensi negatif, dari merebaknya ganggang yang berbahaya dan hal-hal seperti bakteri pasang-surut."
Hal itu telah membuat pemerintah daerah berebut untuk mencari solusi untuk masalah kuda nil. Salah satunya Cornare, sebuah badan lingkungan yang bertanggung jawab atas wilayah di mana kuda nil saat ini berada. Pihak Cornare ditugaskan untuk menemukan solusi yang nyaman bagi penduduk, tetapi juga menangani hewan secara manusiawi.
"Sekarang sebuah rencana telah tetapkan untuk mensterilkan hewan. Serna dan sebuah kelompok dari Cornare tahun lalu, melakukan sterilisasi bedah untuk kuda nil wanita yang pertama di Kolombia."
Prosedur kompleks itu mengharuskan untuk mengumpan dan menjebak kuda nil di kandang sebelum menggunakan obat penenang untuk membuatnya tertidur. Selain itu, Cornare juga akan mencoba beberapa sterilisasi bedah, serta teknik sterilisasi kimia yang telah berhasil pada babi di akhir tahun ini.
Tetapi mereka mengakui bahwa tidak akan cukup untuk menampung populasi kuda nil yang diperkirakan meningkat empat kali lipat dalam 10 tahun ke depan hingga pada akhirnya mencapai ribuan. Dengan lebih banyak bantuan dan uang, langkah penanganan ini akan berjalan lebih efektif.
Â
Reporter: Jihan Fairuzzia