Izin Keluar Kota Wabah Virus Corona Seketika Batal, Warga Wuhan Terisolasi Lagi

Pemerintah kota Wuhan mulai mengizinkan warganya ke luar kota.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 24 Feb 2020, 17:39 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2020, 17:39 WIB
Orang-orang berjalan melewati Stasiun Kereta Api Hankou yang ditutup di Wuhan, Provinsi Hubei, China, Kamis (23/1/2020). Pemerintah China mengisolasi Kota Wuhan yang berpenduduk sekitar 11 juta jiwa untuk menahan penyebaran virus corona.
Orang-orang berjalan melewati Stasiun Kereta Api Hankou yang ditutup di Wuhan, Provinsi Hubei, China, Kamis (23/1/2020). Pemerintah China mengisolasi Kota Wuhan yang berpenduduk sekitar 11 juta jiwa untuk menahan penyebaran virus corona. (Chinatopix via AP)

Liputan6.com, Wuhan - Kota Wuhan yang mengalami isolasi sejak satu bulan lalu karean wabah Virus Corona, sempat mengizinkan warganya untuk keluar kota. Namun, izin itu seketika langsung dicabut kembali.

Dilaporkan Channel News Asia, Senin (24/2/2020), awalnya mereka yang bukan penduduk Wuhan boleh meninggalkan kota jika tidak menunjukan gejala-gejala penyakit Virus Corona COVID-19 dan tak ada kontak dengan pasien.

Warga yang punya masalah kesehatan dan perlu ke RS di luar kota juga boleh meninggalkan Wuhan. Izin juga diberikan bagi mereka yang bekerja di bidang kesehatan dalam rangka pencegahan wabah.

Mobil yang ingin meninggalkan Wuhan juga tidak boleh membawa lebih dari dua orang, sudah termasuk sopir, tiap sekali jalan.

Jika sudah sampai ke tempat tujuan, orang yang meninggalkan Wuhan harus lapor ke otoritas daerah setempat. Selain itu, mereka harus memonitor kesehatan diri selama dua minggu.

Sekitar tiga jam usai pengumuman di Weibo, pemerintah Kota Wuhan membatalkan keringanan tersebut. Postingan yang memberi izin juga dihapus dan pegawai yang mengumumkan dihukum.

"Pengumuman itu dideklarasikan sebagai invalid. Dalam hal ini, kami telah secara serius menangani personel bersangkutan," ujar pemerintah Wuhan via Weibo.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Penurunan Status

Kerja Keras Pekerja Medis Rawat Pasien Virus Corona
Pekerja medis tidur siang saat merawat pasien virus corona atau COVID-19 di sebuah rumah sakit di Wuhan, Provinsi Hubei, China, Minggu (16/2/2020). Enam pekerja medis, termasuk dokter, dinyatakan meninggal dunia akibat virus corona. (Chinatopix via AP)

Laju penularan Virus Corona di China sedang menurun di beberapa daerah. Total empat provinsi sudah menurunkan level siaga Virus Corona, yakni provinsi Gansu, Liaoning, Yunnan, Guangdong, Shanxi, dan Guizhou.

Pada Minggu 23 Februari, Presiden China Xi Jinping menyebut Virus Corona adalah darurat publik terbesar semenjak Republik Rakyat China berdiri. Hingga Senin siang, ada 77.150 warga China terinfeksi Virus Corona.

China memiliki empat level untuk darurat kesehatan publik. Level 1 adalah yang tertinggi.

Pemerintah provinsi Yunnan dan Guizhou menurunkan level darurat mereka dari level I menjadi level III. Sementara, provinsi Guangdong dan Shanxi menurunkan ke level II.

Di provinsi Yunnan, ada dua pasien meninggal dan 115 pulih. Jumlah pasien pulih di Guizhou juga tinggi, yakni 102 orang pulih, dan dua meninggal.

Meski demikian, otoritas kesehatan China mengingatkan bahwa pasien sembuh berpotensi kembali terkena Virus Corona. Karantina pun kembali perlu dijalankan selama dua minggu usai pasien sembuh.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya