Liputan6.com, Luksemburg - Dengan populasi 614.000 jiwa, Luksemburg dikenal sebagai negara terkecil di Eropa dan menjadi negara pertama di dunia yang menggratiskan transportasi umum.
Sistem transportasi umum gratis ini diterapkan karena pemerintah berusaha mengurangi lalu lintas mobil yang padat, maka dari itu dikatakan sebagai langkah dari bagian rencana yang dimaksudkan untuk mengurangi kemacetan.
Melansir dari Channelnewsasia, Sabtu (29/2/2020), beberapa kota selain Luksemburg telah mengambil tindakan sebagian yang serupa, tetapi kementerian transportasi mengatakan itu adalah pertama kalinya keputusan serupa akan mencakup untuk seluruh negara.
Advertisement
Pemerintah Luksemburg memperkirakan bahwa jumlah pengguna transportasi akan meningkat sebesar 20% dalam lima tahun ke depan dan bahwa perluasan jaringan trem dan bus akan dapat mengatasinya, seperti yang dikutip dari BBC.
Transportasi gratis yang ditandai sebagai langkah sosial yang penting, akan mempengaruhi sekitar 40 persen rumah tangga dan kemungkinan akan menghemat masing-masing sekitar Rp 1 juta per tahun.
Mobil pribadi adalah alat transportasi yang paling sering digunakan di Grand Duchy. Menurut survei 2018 oleh TNS Ilres, mobil menyumbang 47 persen dari perjalanan bisnis dan 71 persen dari transportasi waktu luang.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tingginya Penggunaan Transportasi
Luksemburg diketahui mengeluarkan lebih banyak output ekonominya untuk transportasi daripada kebanyakan negara Eropa lainnya, dengan sekitar Rp 9 juta yang dikeluarkan tiap orang per tahun.
Sementara untuk bus, hanya digunakan sekitar 32 persen perjalanan untuk bekerja dan mengalahkan penggunaan kereta yang hanya menyumbang 19 persen. Menurut lembaga statistic Prancis Insee, hal itu berbeda dengan di Paris, sekitar 68,6 persen pekerja menggunakan transportasi umum.
Ibu kota Luxembourg, merupakan tempat di mana trem telah dibangun selama beberapa tahun dan terkenal buruk karena tingkat kemacetan lalu lintas yang tinggi.
Bagian pertama trem telah beroperasi sejak akhir 2017, tetapi pekerjaan akan berlanjut selama beberapa tahun lagi untuk menghubungkan pinggiran selatan ibu kota ke utara, tempat di mana bandara berada.
Menteri transportasi Francois Bausch mengatakan, "Investasi sistematis dan berkesinambungan adalah syarat utama untuk mempromosikan daya tarik angkutan umum.
Dikatakan oleh pihak berwenang, penjualan dari tiket yang awalnya Rp 31 ribu, menjadi Rp 646 juta per tahun. Dan menurut mereka, angka itu hanya mewakili 8 persen dari anggaran tahunan sebesar Rp 7 triliun. Hal ini akan ditangani oleh perbendaharaan mulai saat ini.
Terdapat sebuah pengecualian untuk aturan transportasi bebas untuk umum, yaitu perjalanan first class dengan kereta api dan layanan bis malam tertentu.
Reporter: Jihan Fairuzzia
Advertisement