WHO Imbau Negara di Dunia Tak Terburu-Buru Cabut Status Darurat Corona Covid-19

WHO mengungkapkan saat ini Eropa menunjukkan penurunan kasus Corona Covid-19, tapi Afrika justru alami kenaikan.

oleh Defri Saefullah diperbarui 11 Apr 2020, 07:57 WIB
Diterbitkan 11 Apr 2020, 01:32 WIB
Warga Jakarta Beraktivitas Tanpa Masker di Tengah Corona
Pengendara sepeda motor tanpa mengenakan helm dan masker melintas di Jalan Pasar Minggu, Jakarta, Rabu (8/4/2020). Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah merekomendasikan agar menggunakan masker saat berada di tempat umum demi memutus mata rantai penyebaran virus Corona. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Nyon- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengimbau seluruh negara di dunia tidak terburu-buru dalam mencabut status darurat pandemi virus corona covid-19.

Langkah ini dikhawatirkan malah bisa membuat Corona Covid-19 bisa hidup kembali dan menjangkiti manusia lagi.

Kepala WHO, Dr Tedros Adhanom Gebreyesus memperingatkan agar negara di dunia tidak tergesa mencabut lockdown di daerah mereka. Meski ini memperlambat pertumbuhan ekonomi.

Dia melihat negara Eropa mulai alami penurunan dalam jumlah kasus. Meski begitu, di Afrika malah menunjukkan percepatan jumlah kasus corona Covid-19.

Seperti dilansir BBC, ada total 1,6 juta kasus corona covid-19 di seluruh dunia. 97 ribu orang dinyatakan meninggal dunia.

 


Kerjasama

Warga Jakarta Beraktivitas Tanpa Masker di Tengah Corona
Sopir taksi berbincang tanpa mengenakan masker saat menunggu penumpang di kawasan Cawang, Jakarta, Rabu (8/4/2020). Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah merekomendasikan agar menggunakan masker saat berada di tempat umum demi memutus mata rantai penyebaran virus Corona. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Tedros berharap negara-negara di dunia bisa koordinasi dengan WHO untuk menanyakan kapan pembatasan dicabut.

"Saya tahu banyak negara yang ingin cabut kebijakan pembatasan mereka. WHO pun ingin seperti itu," ujar Tedros.

"Di saat bersamaan, mencabut status pembatasan terlalu cepat bisa memicu kembalinya virus. Angka turun bisa berbahaya seperti saat angka naik kalau tidak diatur dengan baik."

Beberapa negara di Eropa mulai tak sabar untuk segera "membebaskan" warga mereka. Spanyol misalnya ingin membebaskan pekerja konstruksi dan pabrik untuk kembali kerja mulai Senin (13/4/2020) nanti.

 

 


  Menurun

Spanyol diantara beberapa negara yang menunjukkan angka penurunan jumlah kematian dalam 17 hari terakhir. Pada Jumat, ada 605 orang meninggal dunia.

Spanyol secara total mencatatkan 15.843 jumlah kematian karena corona covid-19. Inilah mengapa pemerintah Spanyol tetap meminta warganya untuk jaga jarak.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya