Liputan6.com, Jakarta - Pada 30 April 1997, Menara Jam Big Ben di Kota London, Inggris, berhenti berdetak tepat pukul 12.11 waktu setempat karena masalah teknis. Jam yang paling terkenal di dunia itu gagal mengikuti waktu selama 54 menit.
Jam ikonik yang selesai dibuat pada 1859 itu dikatakan memiliki sejarah panjang dengan masalah teknis. Sebelum dipasang, lonceng pertama yang dilberikan untuk menara retak, dan bel kedua juga mengalami keretakan sesaat setelah pemasangan, hingga membuat kesunyian di menara sampai 1862, seperti dikutip dari History.com, Kamis (30/4/2020).
Selama Perang Dunia I, lonceng berhenti berdering lagi, dan selama Perang Dunia II Menara Jam Big Ben tidak diterangi pada malam hari, ketika sebagian besar Kota London tetap gelap untuk membuat pemboman Jerman lebih sulit.
Advertisement
Namun jam tetap dalam setengah detik dari GMT selama perang, meskipun dengan kerusakan parah ditimbulkan dari serangan pada Kota London. Sejak itu, baik panas ekstrem maupun penumpukan salju menyebabkan Menara Jam Big Ben berhenti berdetak.
Saksikan Video Berikut Ini:
Terjadi Sehari Sebelum Pemilihan Umum
Salju membuat bunyi lonceng tertunda pada 1962, dan berdampak pada deringan Ibu kota Inggris di tahun baru yang sepuluh menit lebih lambat daripada bagian lain di negara itu.
Penghentian pada April 1997 dikatakan terjadi sehari sebelum pemilihan umum tahun itu. Tetapi mungkin malfungsi tersebut bukan merupakan faktor dalam pemungutan suara, yang dimenangkan "Hari Tenaga Kerja Baru" oleh Tony Blair secara telak atas Perdana Menteri John Major yang menjabat pada saat itu.
Di salah satu hari terpanas yang pernah tercatat di Kota London, Menara Jam Big Ben berhenti lagi pada Mei 2005.
Advertisement