Liputan6.com, Jakarta - Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern akan mencabut semua langkah pembatasan sosial untuk mengembalikan negara itu ke aktivitas normal pada awal pekan depan setelah mengalami pandemi Virus Corona COVID-19. Namun, penutupan perbatasan internasional akan tetap diberlakukan.
Ardern akan memutuskan apakah Selandia Baru siap untuk beralih ke tingkat 1, setelah lebih dari dua bulan negara tersebut memberlakukan lockdown tingkat 4 yang ketat dengan menutup sebagian besar bisnis, dan meminta warga untuk tinggal di rumah dalam menanggapi pandemi Virus Corona COVID-19.
Alasan Ardern akan menunggu hingga Senin 8 Juni, adalah agar ia bisa melihat kemungkinan dan apakah ada perubahan baru-baru ini, seperti penghapusan pembatasan jumlah orang di bar dan pada pertemuan sosial, telah menyebabkan peningkatan kasus.
Advertisement
Ia mengatakan saat konferensi pers yang disiarkan di televisi, "Jika tidak, maka kita akan berada dalam posisi yang baik untuk bergerak".
Ardern menyatakan, di bawah level 1 tidak ada persyaratan untuk jarak fisik atau batasan jumlah orang yang diizinkan di tempat-tempat seperti bar, klub, gereja, dan tempat-tempat fasilitas olahraga.
Namun, dikatakan akan adanya satu perubahan besar dari normalitas pra-pandemi, tanpa ada rencana segera untuk membuka kembali perbatasan Selandia Baru, seperti dikutip dari Channel News Asia, Rabu (3/6/2020).
Saksikan Video Berikut Ini:
Tidak Ada Kasus Baru
Hingga Rabu 3 Juni 2020, Selandia Baru dilaporkan tidak mencatat kasus baru Virus Corona COVID-19 untuk selama 12 hari berturut-turut, dan hanya memiliki satu kasus aktif.
Keputusan PM Jacinda Ardern untuk segera memberlakukan salah satu lockdown paling ketat di dunia telah dikreditkan dengan menghambat penyebaran Corona COVID-19 di Selandia Baru.
Selandia Baru telah melaporkan total 1.504 kasus dan 22 kematian akibat Virus Corona.
Fokus di bawah waspada level 1 akan beralih ke langkah-langkah kesehatan masyarakat, kata PM Selandia Baru tersebut, dan kebersihan pribadi dasar seperti mencuci tangan secara teratur, juga isolasi diri untuk siapapun dengan gejala seperti flu serta pelacakan kontak.
PM Jacinda Ardern juga menyampaikan bahwa Pemerintah Selandia Baru akan bekerja dengan penyelenggara acara berskala besar untuk mengembangkan "COVID code" sukarela, yang akan membantu otoritas dalam melacak kontak jika diperlukan.
Advertisement