Liputan6.com, Miami - Tujuh orang ditangkap akibat merusak patung Christopher Columbus dan Ponce de León di Miami, Amerika Serikat. Penangkapan terjadi pada 10 Juni 2020, ketika para pemrotes berhadapan dengan polisi, satu hari setelah patung Christopher Columbus dirobohkan.
Di Miami, para demonstran mencoret patung-patung Columbus dan Ponce de León yang dicat.
Ponce de León adalah penjelajah Spanyol yang mendarat di Florida, di Bayfront Park dengan huruf "George Floyd," "BLM" (Black Lives Matter), juga gambar palu dan sabit, demikian menurut laporan media setempat.
Advertisement
Polisi Miami mengatakan, petugas yang merespons tempat kejadian diserang dan mobil mereka rusak.
"Tidak ada toleransi bagi mereka yang bersembunyi di balik pengunjuk rasa damai untuk menghasut kerusuhan, merusak properti, dan melukai anggota masyarakat atau petugas kami," tambah polisi dalam rilis berita yang mengumumkan penangkapan, seperti dikutip dari TIME, Selasa (16/6/2020).
Para Pemrotes Telah Memblokir Mobil Polisi
Beberapa pengunjuk rasa telah memblokir mobil polisi sebelum konfrontasi dimulai, menurut laporan kantor berita lokal. Sebuah video pertengkaran dari Miami Herald menunjukkan beberapa petugas keluar dari mobil mereka dan menangkap satu pengunjuk, melumpuhkannya ke tanah, sementara petugas lain mendorong kerumunan dari tempat kejadian.
"Kami telah damai sepanjang minggu dan Anda baru saja merusak kedamaian itu," Richard Dombroff, seorang demonstran, mengatakan kepada petugas setelah konfrontasi.
Dombroff diberi penghargaan dari para pemimpin daerah karena menghentikan orang-orang dari merusak CVS selama protes pada akhir Mei, WFOR-TV melaporkan.
Louis Hernandez, demonstran lain, mengatakan kepada Miami Herald bahwa polisi telah "keluar dan mulai membanting demonstran secara brutal," sebelum kekacauan terjadi.
Unjuk rasa pada hari Rabu awalnya diselenggarakan untuk menghormati kematian seorang pria berusia 18 tahun, Israel "Reefa" Hernandez, yang meninggal pada tahun 2013, setelah polisi menembak remaja tersebut dengan pistol setrum.
Patung-patung Columbus di seluruh negara sering dirusak pada Hari Columbus pada bulan Oktober lalu. Penjelajah abad ke-15 tersebut dianggap telah menjadi menjadi sosok yang terpolarisasi.
Pendukung asli Amerika, atau orang-orang Native American juga telah lama mendesak negara-negara untuk mengubah Hari Columbus menjadi Hari Masyarakat Adat karena kekhawatiran bahwa Columbus mendorong genosida selama berabad-abad terhadap populasi penduduk asli di Amerika.
Reporter: Yohana Belinda
Advertisement