Australia Mungkin Tak Terima Kedatangan Internasional hingga Awal Tahun Depan

Akibat pandemi, Australia kemungkinan tidak akan menerima kedatangan dari luar negeri hingga Januari 2021.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 24 Jun 2020, 14:14 WIB
Diterbitkan 18 Jun 2020, 07:30 WIB
Pariwisata Virus Corona
Warga berjalan di sepanjang Sydney Harbour dengan latar belakang pemandangan Sydney Opera House di Sydney pada 30 Desember 2017 (atas) dan pada 8 Maret 2020. (Saeed KHAN/AFP)

Liputan6.com, Sydney - Australia kemungkinan tidak akan membuka kembali perbatasannya untuk pelancong internasional hingga tahun depan, tetapi akan berusaha untuk melonggarkan aturan masuk bagi pelajar dan pengunjung jangka panjang lainnya. Hal ini dikatakan langsung oleh Menteri Perdagangan Simon Birmingham pada Rabu, 17 Juni.

Melansir Channel News Asia, Kamis (18/6/2020), Australia sebagian besar telah berhasil menahan penyebaran Virus Corona baru, yang dianggapnya membatasi perjalanan internasional dan aturan physical distancing.

Birmingham mengatakan aturan karantina untuk warga negara yang kembali dapat diterapkan pada pelajar internasional dan pengunjung lain yang berencana untuk tinggal dalam jangka waktu yang lama.

“Kami hanya dapat menerapkan aturan 14 hari masa karantina yang telah berjalan dengan sangat baik dalam hal mengembalikan warga Australia ke negara ini dengan aman," kata Birmingham dalam pidatonya di National Press Club.

Kembalinya siswa internasional akan menjadi pendorong bagi universitas yang menghadapi kerugian finansial besar dengan perbatasan ditutup karena pendidikan internasional telah menjadi penghasil devisa terbesar keempat Australia, senilai A $ 38 miliar (US $ 26,14 miliar) setahun.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

Kasus Baru di Victoria

Bendera negara Australia - AFP
Bendera negara Australia - AFP

Australia telah mengalami lebih dari 7.300 kasus Virus Corona baru dan 102 orang telah meninggal karena COVID-19.

Australia mencatat kenaikan harian terbesar perihal infeksi baru dalam lebih dari sebulan pada hari Rabu, dengan sebagian besar ada di Victoria sebagai negara bagian terpadat kedua.

Victoria melaporkan 21 kasus baru dalam semalam, 15 di antaranya adalah wisatawan yang kembali dalam karantina, dengan total penghitungan untuk hari itu menjadi 22 kasus, dengan beberapa negara bagian belum melaporkan data mereka.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya