Lingkaran Kayu Usia 4.500 Tahun Ditemukan di Portugal, Tempat Seremonial Suku Kuno?

Beberapa media berita mendeskripsikan bahwa ditemukan artefak berupa lingkaran kayu yang disebut "woodhenge", julukan yang sangat mirip dengan monumen Neolithic, Stonehenge.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Agu 2020, 16:33 WIB
Diterbitkan 13 Agu 2020, 16:33 WIB
Peti Mati Kuno
Menteri Purbakala Mesir Khaled el-Anany memeriksa 20 peti mati kuno terbuat dari kayu yang ditemukan di kota Luxor, 15 Oktober 2019. Kementerian menyebutkan penemuan ini merupakan "salah satu yang terbesar dan terpenting" dalam beberapa tahun terakhir. (Egyptian Ministry of Antiquities via AP)

Liputan6.com, Perdigões - Beberapa tumpukan artefak kayu dari 4.500 tahun yang lalu ditemukan di Perdigões, kompleks arkeologi kuno di Portugal. 

Beberapa media berita mendeskripsikan bahwa artefak yang ditemukan berupa lingkaran kayu itu disebut "woodhenge" julukan yang sangat mirip dengan monumen Neolithic, Stonehenge. Namun para ilmuwan menginginkan nama yang lain.

"Kami memperkirakan bahwa itu adalah tempat seremonial dan kami lebih suka menyebutnya sebagai lingkaran kayu," kata António Valera, seorang arkeolog di perusahaan Era Arqueologia, yang memimpin penggalian di situs tersebut.

Hanya sepertiga dari lingkaran kayu itu telah diambil, bersisa lubang dari lingkaran kayu. Ada celah di lingkaran kayu itu yang tapaknya sejajar dengan titik balik matahari musim panas.

Komplek artefak lokasi lingkaran kayu kuno itu diperkirakan dibangun antara 2800 SM dan 2600 SM, era ketika Stonehenge juga dibangun.

Lingkaran kayu itu diperkirakan memiliki ukuran diameter 66 kaki (20 meter). Sebagian besar artefak itu adalah pecahan keramik, dan sisa-sisa tulang hewan, seperti yang dikutip dari Live Science, Kamis (13/8/2020).


Miliki Batu yang Juga Digunakan di Stonehenge

Komet Neowise di atas monumen batu bersejarah Stonehenge di Salisbury, Inggris. (Declan Deval / NASA)
Komet Neowise di atas monumen batu bersejarah Stonehenge di Salisbury, Inggris. (Declan Deval / NASA)

Kompleks dari artefak di distrik Evora di Portugal selatan ini memiliki luas sekitan 40 acre atau 16 hektar tanah. Termasuk kuburan dan batu seperti yang digunakan di Stonehenge.

Pusat tempat ritual itu digunakan oleh orang-orang 3500 SM dan 2000 SM untuk penguburan dan kegiatan seremonial lainnya. 

Repoter: Yohana Belinda

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya