Joe Biden Sebut Corona COVID-19 Gejala Kerusuhan di AS Era Pemerintahan Trump

Joe Biden mulai menyerang Donald Trump dan menyebut Virus Corona baru sebagai gejala kerusuhan pada era Trump.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 28 Agu 2020, 17:30 WIB
Diterbitkan 28 Agu 2020, 17:30 WIB
Joe Biden dan Kamala Harris
Calon Wakil Presiden Partai Demokrat, Kamala Harris mendengarkan Joe Biden selama acara kampanye di Alexis Dupont High School di Wilmington, Delaware, Rabu (12/8/2020). Acara itu menjadi penampilan perdana keduanya di depan publik sebagai pasangan capres-cawapres. (AP Photo/Carolyn Kaster)

Liputan6.com, Washington D.C - Calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden terus menyalahkan Presiden Republik Donald Trump atas pandemi Virus Corona baru dan perselisihan rasial telah menyebar ke seluruh Amerika Serikat.

"Masalah yang kami hadapi sekarang adalah kami berada di Amerika-nya Donald Trump," kata Biden di MSNBC dalam reaksi publik pertamanya terhadap konvensi Partai Republik minggu ini, di mana para pembicara menuduh pemerintahan Biden akan menghasilkan kekacauan. Demikian seperti dikutip dari laman Channel News Asia, Jumat (28/8/2020). 

"Dia terus menuangkan bahan bakar ke atas api. Dia mendorong ini. Dia sama sekali tidak menguranginya. Ini Amerika miliknya sekarang," kata Biden, saat kampanye memanas menjelang pemilihan 3 November. 

"Jika Anda ingin mengakhiri masa jabatan kita sekarang, kita harus mengakhiri masa jabatannya sebagai presiden."

Komentarnya muncul ketika Trump bersiap untuk melancarkan serangan terhadap Biden, yang menjabat dua periode sebagai wakil presiden di bawah pendahulu Trump dari Partai Demokrat, Barack Obama.

"Kami telah menghabiskan empat tahun terakhir untuk membalikkan kerusakan yang ditimbulkan Joe Biden," kata Trump pada Kamis malam.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:


COVID-19 di Luar Kendali

Joe Biden dan Kamala Harris
Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Partai Demokrat, Joe Biden dan Kamala Harris melepaskan masker saat berbicara di atas podium di Alexis Dupont High School di Wilmington, Rabu (12/8/2020). Keduanya tampil perdana di depan publik sebagai pasangan capres-cawapres. (AP Photo/Carolyn Kaster)

Trump dalam beberapa pekan terakhir telah meningkatkan serangan verbal terhadap aksi protes, di mana orang Amerika telah menyuarakan kemarahan mereka atas penembakan polisi terhadap pria kulit hitam, termasuk Jacob Blake di Kenosha, Wisconsin.

Kendati demikian, Demokrat telah menolak fokus Trump pada "hukum dan ketertiban" sebagai upaya untuk mengalihkan perhatian dari responsnya yang lamban terhadap pandemi virus corona.

Dalam wawancaranya, Biden membantah bahwa "masalah keamanan terbesar adalah orang yang meninggal akibat COVID", mengacu pada penyakit COVID-19 yang disebabkan oleh virus corona baru yang telah menyebabkan jumlah kematian tertinggi di dunia yaitu 180.000 di Amerika Serikat.

"Lebih banyak orang tewas dalam pengawasan presiden ini daripada setiap saat dalam sejarah Amerika setiap hari," kata Biden. 

"COVID di luar kendali."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya