Kisah Monkey Busters, 3 Nenek Pengusir Monyet Liar di Desa

3 orang nenek di Jepang ini dipercaya bertanggung jawab dalam melindungi desa mereka dari serangan kera liar baru-baru ini.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Sep 2020, 17:01 WIB
Diterbitkan 14 Sep 2020, 17:01 WIB
Cari Makanan, Kawanan Monyet Berkeliaran di Jalanan Pantai Indah Kapuk
Seekor monyet membawa anaknya saat berkeliaran di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta, Selasa (17/9/2019). Kawanan monyet yang berasal dari Suaka Margasatwa Muara Angke tersebut keluar dari habitatnya ke jalan untuk mencari makanan. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Fukui - Tiga orang nenek di Jepang dipercaya bertanggung jawab dalam melindungi desa. Bukan dari serangan musuh manusia, melainkan gerombolan monyet liar baru-baru ini.

Masako Ishimura, 74, Tatsuko Kinoshita, 68, dan Miyuki Ii, 67, membentuk kelompok untuk menyelamatkan sayuran dan hasil pertanian masyarakat, yang dikepung oleh monyet lapar.

Menyebut diri mereka sebagai "Monkey Busters", para nenek tersebut melakukan patroli di lingkungan mereka di Fukui, dengan senapan angin dan mengenakan celemek.

Daerah Miyama di Fukui memang telah lama mengahadapi masalah pertanian akibat monyet yang selalu mencuri pertanian lokal. Seorang juru bicara prefektur Jepang mengatakan kepada situs berita lokal bahwa hewan tersebut pertama kali terlihat muncul pada tahun 2015.

Melansir nypost.com, Senin (14/9/2020), dalam upaya baru-baru ini untuk mencegah monyet liar, pejabat daerah mulai membuka kursus pelatihan untuk penduduk desa perihal bagaimana membasmi hama. The Monkey Busters adalah salah satu yang pertama mengikuti kursus tersebut pada bulan Maret, dan sejak itu tanpa rasa takut, mereka menjadi tumpuan bagi para warga.

“Ada banyak orang tua di daerah Miyama, dan bercocok tanam sangat diperlukan untuk kesehatan dan vitalitas. Daerah tersebut perlu terus bekerja sama di masa depan," kata suami Ishimura.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Penyebab Terjadinya Kerusakan di Kuil dan Reruntuhan Bersejarah

Suami Ishimura yang juga warga di daerah tersebut mengatakan masa tenang yang dirasakan oleh masyarakat tejadi pada awal musim panas sebelum akhirnya monyet muncul pada bulan Juli. Sekitar 20 monyet diyakini sebagai penyebab terjadinya kerusakan di area kuil dan reruntuhan bersejarah.

“Setiap kali ada orang yang melaporkan penampakan monyet yang biasanya mereka lihat pada siang hari, saat perempuan sedang mengerjakan pekerjaan rumah atau bertani, mereka akan segera memberi tahu Monkey Busters untuk bergegas ke tempat kejadian dan menyingkirkan mereka dengan senapan angin.”  

Banyak yang merasa puas atas apa yang dikerjakaan ketiga nenek tersebut yang diungkapkan dalam akun media sosial mereka.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya