Restoran dan Bioskop Tutup Lebih Awal karena COVID-19, Warga Italia Protes

Protes telah terjadi di seluruh Italia, atas kebijakan pembatasan terbaru untuk mencegah COVID-19 di negara tersebut.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 27 Okt 2020, 19:29 WIB
Diterbitkan 27 Okt 2020, 19:00 WIB
Italia Berlakukan Jam Malam di Tengah Lonjakan Infeksi COVID-19
Polisi berpatroli di sebuah jalan di tengah lonjakan infeksi coronavirus baru di Milan, Italia (22/10/2020). Jam malam diberlakukan terhadap lebih dari 21,7 juta warga Italia, yang mencakup sepertiga dari populasi negara itu, di tengah lonjakan infeksi COVID-19. (Xinhua/Daniele Mascolo)

Liputan6.com, Roma- Protes terhadap pembatasan baru untuk mengekang gelombang kedua Virus Corona COVID-19 terjadi di seluruh Italia. Bahkan, bentorkan dilaporkan terjadi di kota-kota wilayah utara Italia, yakni Milan dan Turin

Dikutip dari BBC News, Selasa (27/10/2020), para pengunjuk rasa juga dilaporkan melempar bom molotov ke aparat keamanan setempat.

Gas air mata pun digunakan untuk membubarkan pengunjuk rasa di Milan, sementara ribuan orang tampak berkumpul di tengah Kota Napoli.

Unjuk rasa tersebut mulai terjadi setelah pemerintah Italia memerintahkan penutupan restoran, bar, gym, dan bioskop yang mulai berlaku pada pukul 18.00 waktu setempat.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Berikut Ini:


Protes di Roma, Genoa, Milan, Hingga Napoli

Italia Berlakukan Jam Malam di Tengah Lonjakan Infeksi COVID-19
Restoran ditutup sebelum memasuki jam malam di tengah lonjakan infeksi coronavirus baru di Milan, Italia (22/10/2020). Jam malam diberlakukan terhadap lebih dari 21,7 juta warga Italia, yang mencakup sepertiga dari populasi negara itu, di tengah lonjakan infeksi COVID-19. (Xinhua/Daniele Mascolo)

Kebijakan jam malam juga diterapkan di berbagai daerah di Italia - termasuk Lombardy, dan Piedmont. Kekerasan dalam protes tersebut diketahui dilakukan oleh para agitator ekstremis. 

Sementara itu, protes terjadi di belasan kota lainnya, termasuk Roma, Genoa, Palermo, dan Trieste. Menurut polisi setempat, 28 orang yang terkait dengan protes telah ditangkap di Milan.

Sejumlah sopir taksi dilaporkan memenuhi alun-alun di Turin, sementara beberapa pemilik restoran di Cremona membanjiri tengah kota tersebut. Adapun di Napoli, kerumunan orang berkumpul di pusat Piazza del Plebiscito. Banyak di antara mereka mendesak gubernur setempat untuk mengundurkan diri.

Sebelumnya, lockdown nasional di Italia pada awal 2020 juga sempat dipenuhi dengan sedikit perlawanan, langkah-langkah pencegahan COVID-19 baru yang diumumkan ditanggapi dengan penolakan langsung.

Sejumlah pemilik bisnis kecil di Italia mengungkapkan bahwa kondisi mereka masih belum pulih dari kebijakan lockdown pertama, dan adanya  pembatasan kembali dapat membuat mereka bangkrut.


Infografis Meredam Kepanikan Wabah Virus Corona

Infografis Meredam Kepanikan Wabah Virus Corona. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Meredam Kepanikan Wabah Virus Corona. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya