Perdana Menteri UEA Sheikh Mohammad Disuntik Uji Coba Vaksin COVID-19

Sheikh Mohammad dari Uni Emirat Arab mendapat vaksin COVID-19. Vaksin ini masih bersifat percobaan.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 03 Nov 2020, 18:18 WIB
Diterbitkan 03 Nov 2020, 16:38 WIB
Perdana Menteri UEA Sheikh Mohammed mendapat vaksin COVID-19.
Perdana Menteri UEA Sheikh Mohammed mendapat vaksin COVID-19. Dok: Twitter @HHShkMohd

Liputan6.com, Dubai - Perdana Menteri Uni Emirat Arab Sheikh Mohammed bin Rashid Al-Maktoum mengikuti percobaan vaksin COVID-19. Vaksin tersebut adalah vaksin yang mendapat izin darurat.

Kabar itu disampaikah Sheikh Mohammed lewat Twitter resminya. Ia mendapat suntikan di lengan kanan.

"Saat mendapatkan vaksin COVID-19 hari ini. Kami mengharapkan keselamatan dan kesehatan luar biasa bagi semuanya, dan kita bangga dengan tim kita yang bekerja dengan gigih untuk membuat vaksin tersedia di UEA," ujarnya seperti dikutip Selasa (3/11/2020).

Menurut Arab News, vaksin COVID-19 tersebut baru mendapat izin penggunaan darurat pada September 2020. Vaksin itu diberikan untuk tenaga medis di garis depan.

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Menkes UEA yang Pertama Disuntik

FOTO: Suasana Sepi Kota Dubai Saat Lockdown
Sebuah taksi melintasi jalan raya yang sepi dekat Burj Khalifa di Dubai, Uni Emirat Arab, Senin (6/4/2020). Pemerintah Dubai memberlakukan lockdown selama dua pekan untuk mengantisipasi penyebaran virus corona COVID-19. (AP Photo/Jon Gambrell)

Bulan lalu, Menteri Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional UEA Sheikh Abdullah bin Zazyed Al-Nahyan juga mendapatkan vaksin Virus Corona COVID-19.

Al-Nahyan membagikan fotonya saat mendapat vaksin dengan caption bahwa vaksinasi Corona COVID-19 adalah jalan untuk kembali ke kehidupan normal.

Pejabat tinggi pertama di UEA yang mendapat vaksin darruat ini adalah Menteri Kesehatan Abdul Rahman Al-Owais. Ia menyebut vaksinnya efektif menghasilkan antibodi.

Berdasarkan data Johns Hopkins University, ada 135 ribu kasus COVID-19 di UEA. Sebanyak 497 pasien meninggal dan 132 ribu sembuh.

Satgas: Penanganan Covid-19 di Indonesia Sudah Pada Jalur Tepat

Wiku Adisasmito
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan kabupaten/kota dengan jumlah kasus aktif dan meninggal terbanyak itu yang padat penduduknya saat konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (29/10/2020). (Tim Komunikasi Satgas COVID-19)

Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengklaim penanganan virus SARS-CoV-2 di Indonesia sudah berada pada jalur yang tepat.

"Penanganan Covid-19 di Indonesia sudah berada pada jalur yang tepat," kata Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito, Selasa 3 November 2020. 

Penanganan tepat ini ditandai dengan menurunnya kasus aktif Covid-19 nasional. Per hari ini, kasus aktif nasional sebanyak 54.732 orang. Sementara kasus terkonfirmasi positif Covid-19 menembus 418.375 orang.

Ini menunjukkan, persentase kasus aktif nasional sebesar 13,08 persen. Angka ini menurun signifikan dari awal Oktober yang mencapai 21,1 persen.

"Kita telah mengukir prestasi seperti tren penurunan kasus aktif," ujarnya.

Tak hanya kasus aktif, sambung Wiku, persentase kasus kematian akibat Covid-19 juga menurun. Hingga hari ini, ada 14.146 pasien meninggal karena Covid-19. Bila dipersentasekan menjadi 3,38 persen.

Kendati demikian, kasus kematian akibat Covid-19 nasional masih berada di atas rata-rata dunia yang sebesar 2,59 persen. Sementara persentase kesembuhan nasional terus meningkat, bahkan jauh lebih tinggi dari rata-rata dunia.

Infografis COVID-19:

INFOGRAFIS: Urutan Penerima Vaksin Covid-19 di Indonesia (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: Urutan Penerima Vaksin Covid-19 di Indonesia (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya