Yakin Menang, Joe Biden Minta Pendukung Tetap Tenang dan Bersabar

Joe Biden juga bersikeras dan menyampaikan pada pemilih untuk tetap bersabar bahwa hasilnya akan diketahui "segera".

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 06 Nov 2020, 14:57 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2020, 07:32 WIB
Joe Biden, calon presiden AS penantang Donald Trump pada pemilu November 2020 mendatang.
Joe Biden, calon presiden AS penantang Donald Trump pada pemilu November 2020 mendatang. (AP Photo/Matt Rourke)

Liputan6.com, Jakarta - Joe Biden mengatakan pada Kamis, 5 November bahwa dia yakin akan mengalahkan Presiden Donald Trump dan dinyatakan sebagai pemenang pemilihan AS.

Di sisi lain, Joe Biden juga bersikeras dan menyampaikan pada pemilih untuk tetap bersabar bahwa hasilnya akan diketahui "segera".

"Kami merasa sangat senang dengan keadaan ini. Kami tidak ragu bahwa ketika penghitungan selesai, Senator (Kamala) Harris dan saya akan dinyatakan sebagai pemenang," kata Biden kepada wartawan di kampung halamannya di Wilmington, Delaware.

"Jadi saya minta semua orang untuk tetap tenang, semua orang tetap tenang. Prosesnya berhasil, penghitungan selesai. Dan kita akan segera tahu."

Biden (77) memimpin dalam suara electoral melawab Trump dalam perebutan 270 poin. Dalam kampanye Demokrat ditegaskan bahwa mereka yakin dia memiliki cukup suara untuk menang di negara-negara medan pertempuran utama yang masih terus dihitung seperti Pennsylvania.

Sementara, tim kampanye Presiden Donald Trump telah mengupayakan upaya hukum untuk menghentikan penghitungan suara di beberapa negara bagian dan sedang mengupayakan penghitungan ulang di Wisconsin.

Associated Press belum menyebut siapa pemenangnya karena karena baik Biden maupun Trump belum ada yang mendapatkan 270 suara Electoral College yang diperlukan untuk menang.

Beberapa negara bagian utama seperti Pennsylvania, Georgia, North Carolina dan Nevada melakukan perhitungan suara.

Tabulasi suara berlarut-larut di negara-negara bagian itu dua hari setelah pemungutan suara ditutup, sementara pengunjuk rasa dari kedua belah pihak menggelar demonstrasi di kota-kota besar terkait protes penghitungan suara.

Masih ada jalan sempit bagi Trump untuk menang jika dia bertahan di Georgia, di mana dia memimpin dengan 12.800 suara, dan Pennsylvania, di mana dia unggul dengan 108.600 suara, dan menyalip Joe Biden di Arizona, di mana dia tertinggal dengan 68.100 suara, atau Nevada , di mana dia tertinggal 11.400 suara.

Tetapi banyak dari suara yang luar biasa di Georgia dan Pennsylvania berkumpul di tempat-tempat yang diperkirakan akan condong ke Demokrat, seperti wilayah Atlanta dan Philadelphia.

Trump, yang menyerang integritas sistem pemungutan suara AS selama kampanye, lagi-lagi pada Kamis menuduh kecurangan pemungutan suara tanpa memberikan bukti dan menuduh Demokrat "mencuri" suara pemilu.

Tim kampanyenya telah mengajukan beberapa tuntutan hukum di beberapa negara bagian seperti menyerukan penghitungan ulang di Wisconsin.

 

Saksikan Video Berikut Ini:

Biden Unggul Suara Nasional

Ilustrasi Pilpres AS 2020
Ilustrasi Pilpres AS 2020, Donald Trump Vs Joe Biden. (Liputan6.com/Abdillah)

Untuk merebut Gedung Putih, seorang kandidat harus mengumpulkan setidaknya 270 suara di Electoral College negara bagian. Suara elektoral semacam itu sebagian besar didasarkan pada populasi negara bagian.

Sebagian besar jaringan televisi besar memberi Biden keunggulan 253 lawan 214 dalam pemilihan suara electoral.

Biden juga memimpin Trump dengan lebih dari 3,7 juta suara populer nasional, meskipun itu tidak berperan penting dalam menentukan pemenang.

Trump kehilangan suara populer sekitar 3 juta dari Hillary Clinton pada tahun 2016, tetapi memenangkan negara-negara bagian penting untuk merebut Gedung Putih.

Biden sebagian besar tetap di rumah di Delaware dan telah berkonsultasi dengan pembantunya termasuk penasihat hukum Bob Bauer.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya