Kematian Akibat COVID-19 di AS Tembus 250 Ribu, Anthony Fauci Beri Peringatan Keras

Pakar ternama di Amerika Serikat, Anthony Fauci memberi peringatan keras ketika AS mencatat 250 ribu kematian akibat COVID-19.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 19 Nov 2020, 10:07 WIB
Diterbitkan 19 Nov 2020, 10:07 WIB
Kasus Corona AS Tembus Angka 6 Juta
Sejumlah petugas keamanan terlihat sedang bertugas di Times Square di New York, Amerika Serikat (AS), pada 31 Agustus 2020. Jumlah kasus COVID-19 di AS melampaui angka 6 juta pada Senin (31/8), menurut Center for Systems Science and Engineering (CSSE) di Universitas Johns Hopkins. (Xinhua/Wang Ying)

Liputan6.com, Washington D.C - AS telah mencatat lebih dari 250.000 kematian akibat COVID-19, hal ini menjadi penanda suram ketika kasus melonjak lagi di seluruh negeri.

Menurut Universitas Johns Hopkins, negara itu sekarang telah melaporkan 250.029 kematian dan hampir 11,5 juta kasus.

Mengutip BBC, Kamis (19/11/2020), Amerika Serikat memiliki lebih banyak infeksi dan jumlah kematian yang lebih tinggi daripada negara lain di seluruh dunia. Sementara itu, kasusnya mulai melonjak di seluruh AS, mencapai angka harian tertinggi baru pada minggu lalu.

Berbicara kepada BBC pada hari Rabu, pakar penyakit menular utama AS Dr Anthony Fauci mengatakan negara itu "pergi ke arah yang salah pada waktu yang sangat genting", dengan orang-orang lebih mungkin berkumpul di dalam karena cuaca semakin dingin.

Berita itu muncul ketika Kota New York - pusat wabah AS di musim semi - telah memerintahkan penutupan sekolahnya mulai Kamis, di tengah lonjakan kasus. Keputusan untuk menutup sistem sekolah umum terbesar di AS datang karena tingkat tes positif untuk virus melampaui ambang batas 3%, kata para pejabat. Keputusan ini pun akan mempengaruhi sekitar 300.000 anak. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

Tanggapan Anthony Fauci

Presiden Donald Trump dan Dr Anthony Fauci, direktur National Institute of Allergy and Infectious Diseases di James Brady Press Briefing Room Gedung Putih di Washington, 22 April 2020.
Presiden Donald Trump dan Dr Anthony Fauci, direktur National Institute of Allergy and Infectious Diseases di James Brady Press Briefing Room Gedung Putih di Washington, 22 April 2020. (Foto: AP / Alex Brandon)

Dalam wawancara di saluran BBC News, Dr Fauci memperingatkan tentang lonjakan kasus baru yang menyebabkan lebih banyak kematian.

"Ini situasi yang sangat serius karena ada indikator yang tertinggal," ujarnya. 

"Jadi ketika Anda melihat peningkatan besar-besaran dalam kasus seperti yang kita lihat sekarang terutama karena semakin banyak orang yang melakukan sesuatu di dalam, kita berada dalam situasi yang sangat sulit."

Dia mengulangi seruannya kepada orang-orang untuk "melipatgandakan" tindakan kesehatan masyarakat, seperti memakai penutup wajah, menjaga jarak secara fisik dan menghindari keramaian.

"Kedengarannya sangat sederhana dan kami tahu mereka bisa bekerja. Tapi ada tingkat kelelahan COVID-19 - orang lelah dengan pembatasan ini," kata Dr Fauci.

Dia juga mendesak orang-orang untuk "bertahan sebentar lagi karena bantuan sedang dalam perjalanan" dalam bentuk vaksin.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya