Kelompok Pro-Demokrasi Unjuk Rasa di Markas Polisi Thailand

Demo yang terjadi di markas polisi Thailand berakhir dengan damai.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 19 Nov 2020, 08:30 WIB
Diterbitkan 19 Nov 2020, 08:30 WIB
Begini Suasana Aksi Unjuk Rasa Warga Thailand
Demonstran pro-demokrasi menghadiri protes di Sanam Luang dengan The Grand Palace menyala di latar belakang di Bangkok, Thailand (19/9/2020). (AP Photo/Sakchai Lalit)

Liputan6.com, Bangkok - Kelompok pro-demokrasi di Thailand mengadakan demo di depan markas polisi. Mereka protes karena gagasan amendemen konstitusi ditolak.

Dilaporkan Bangkok Post, Kamis (19/11/2020), mereka berdemo pada siang hingga sekitar pukul 20.30 di persimpangan Rachaprasong. Markas polisi Thailand tak jauh dari lokasi demo.

Sebelum pendemo pulang, mereka menyemprot markas polisi dengan semportan warna serta kalimat kasar.

Kepolisian Thailand telah mengingatkan bahwa pendemo yang mencoba menyerang markas polisi akan menerima respons tegas.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Peringatan Kepolisian

FOTO: Polisi Thailand Bubarkan Demonstran Pro Demokrasi
Seorang pria mengendarai sepedanya melewati polisi antihuru-hara yang mengambil posisi di persimpangan menuju Gedung Pemerintah setelah mengejar sekelompok kecil demonstran pro-demokrasi di Bangkok, Thailand, Kamis (15/10/2020). (AP Photo/Gemunu Amarasinghe)

Mayjen Polisi Yingsos Thepchamong sudah mengetahui bahwa pendemo berencana berkumpul di Ratchaprasong dan beralih ke markas kepolisian.

Polisi huru-hara dipersiapkan untuk memantau situasi.

"Setiap aksi yang menyebabkan kerusakan pada properti pemerintah dan barikade dianggap sebagai pelanggaran hukum," ujar Mayjen Yingsos.

"Jika pelanggar merusak properti pemerintah, kita harus mengambil aksi berdasarkan otoritas dan tugas kami. Saya menekankan ini," lanjutnya.

Kendaraan Aparat Rusak

Begini Suasana Aksi Unjuk Rasa Warga Thailand
Pengunjuk rasa pro-demokrasi mengibarkan bendera selama protes di Sanam Luang di Bangkok, Thailand (19/9/2020). Para pengunjuk rasa mengulangi tuntutan agar monarki Thailand tetap berada di bawah konstitusi dalam demonstrasi terbesar sejak kudeta militer pada 2014. (AP Photo/Wason Wanichakorn)

Ketika ada demo kemarin, polisi meminta pendengara agar menghindar Ratchaprason pada pukul 14.00 malam.

Meski sudah diperingatkan, pendemo menyebabkan kerusakan pada kendraan pemerintah empat truk water cannon, dua water tanker, dua kendaraan penjara, tiga bus, 13 van, tiga truk pick-up dan tiga multi-purpose vehicles.

Mayjen Yingyos menyebut kendaraan itu dibeli oleh pajak rakyat. Ia berkata merusak mereka tidak akan mengakhiri konflik politik.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya