Liputan6.com, Florida - Donald Trump tak lagi tinggal di Gedung Putih. Dan dia juga tak lagi punya Facebook dan Twitter. Lalu bagaimana hidupnya sekarang?
Belum tahu apa yang sebenarnya Donald Trump rencanakan, pasalnya ia sudah menjadi warga AS seperti sedia kala.
Juga belum dapat dipastikan apa yang akan terjadi pada jangkauan dan kekuasaan Trump tanpa akses ke Twitter dan Facebook sebagai penyambung lidahnya.
Advertisement
Baca Juga
"Trump akan menjadi kasus yang menarik karena dia sangat menonjol," kata Renee DiResta, seorang peneliti di Stanford Internet Observatory, demikian dikutip dari laman vox.com, Kamis (21/1/2021).
"Dia bukanlah sosok pinggiran yang begitu saja populer. Dia adalah presiden Amerika Serikat."
CEO Twitter Jack Dorsey memposting utas sedih minggu lalu tentang keputusan perusahaannya untuk menangguhkan akun Donald Trump setelah kerusuhan Capitol.
Sementara itu, Mark Zuckerberg tidak mengatakan Trump akan dilarang dari Facebook dan Instagram selamanya; sebaliknya, dia mengatakan larangan itu akan bertahan setidaknya "sampai transisi kekuasaan secara damai selesai."
Tetapi orang-orang yang saya informasikan yang pernah saya ajak bicara di perusahaan mengatakan bahwa tidak akan ada perubahan apa pun sekarang karena Joe Biden adalah presiden ke-46, dan mereka tidak dapat membayangkan skenario di mana sesuatu berubah.
YouTube menunggu beberapa hari setelah rekan-rekannya di Big Tech untuk melarang Donald Trump.
Pada awalnya, YouTube mengumumkan larangan sampai pelantikan usai. Secara teori, ini telah memberi Trump harapan paling besar untuk kembali lagi di akun pemutar video itu.
Simak video pilihan di bawah ini:
Donald Trump: Ini Kehormatan Besar
Donald Trump meninggalkan Gedung Putih menuju Marine One pada Rabu, 20 Januari 2021 untuk terakhir kalinya sebagai Presiden AS.
"Ini merupakan kehormatan besar, kehormatan seumur hidup. Orang-orang terhebat di dunia, rumah terbesar di dunia," kata Donald Trump kepada wartawan sebelum menuju ke Marine One, demikian dikutip dari theage.com.
"Kami mencintai rakyat Amerika, dan sekali lagi, ini adalah sesuatu yang sangat istimewa. Dan saya hanya ingin mengucapkan selamat tinggal tapi semoga ini bukan perpisahan jangka panjang. Kita akan bertemu lagi."
Empat tahun setelah berdiri di atas panggung pada pelantikannya sendiri, Trump akhirnya meninggalkan kantor bagi presiden tersebut.
Ia keluar Gedung Putih dengan kondisi dua kali dimakzulkan, saat jutaan orang kehilangan pekerjaan dan 400.000 tewas akibat virus corona.
Donald Trump juga tercatat sebagai presiden pertama dalam sejarah modern yang memboikot pelantikan penggantinya saat dia terus mengungkit tentang kekalahannya dan secara pribadi menolak pemilihan yang dimenangkan oleh Joe Biden.
Donald Trump menolak untuk berpartisipasi dalam salah satu tradisi simbolis penyalaan obor yang dimaksudkan sebagai transisi kekuasaan secara damai, termasuk mengundang Biden untuk berkunjung.
Advertisement