Apakah Hantu Itu Nyata? Ini Kata Ahli

Apakah hantu benar-benar ada? Penelitian telah mengungkapkan kebenarannya. Ini penjelasan ilmiah menurut ahli.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Jan 2021, 21:00 WIB
Diterbitkan 25 Jan 2021, 21:00 WIB
Ilustrasi hantu
Ilustrasi hantu (Sumber: Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Sejak zaman dahulu sering sekali kita mendengar cerita tentang hantu yang berkembang di tengah-tengah masyarakat, bahkan hingga saat ini.

Kisah yang didukung oleh pengalaman dari beberapa orang membuat cerita hantu tersebut semakin dipercayai. Banyak orang yang kemudian mengatakan juga bahwa kejadian paranormal yang sering mereka alami terjadi pada malam hari.

Akan tetapi para ilmuwan yang telah melakukan penelitian tentang hal ini, menyatakan bahwa mereka memiliki penjelasan yang lebih rasional dari kejadian yang sering dialami beberapa orang tersebut.

Para ilmuwan mengatakan bahwa pengalaman paranormal tidak ada hubungannya dengan hantu, melainkan berkaitan dengan pola tidur seseorang.

Saksikan Juga Video Berikut Ini:


Mimpi Yang Menyerupai Hantu

Ilustrasi Penampakan Hantu
Ilustrasi Penampakan Hantu (Sumber: Pixabay)

Mengutip express.co.uk, Senin (25/1/2021), Profesor Psikologi di Goldsmiths University, Alice Gregory, percaya bahwa ada beberapa cara di mana gangguan tidur dapat disamakan dengan hantu.

Salah satu caranya yaitu dengan mengalami sleep paralysis atau kelumpuhan tidur. Yakni ketika seseorang telah mencapai tahap tidur yang sangat nyenyak, maka seseorang tidak dapat mewujudkan mimpinya.

Akan tetapi ketika seseorang tidur namun tidak mencapai tahap nyenyak atau dapat dikatakan masih memiliki sedikit kesadaran, maka mimpi yang mereka alami dapat seolah-olah menjadi kenyataan sehingga banyak prang yang mengartikan dengan melihat hantu.

Penjelasan lain yang mungkin adalah sesuatu yang disebut exploding head syndrome atau sindrom kepala meledak, di mana ledakan keras terdengar saat Anda tertidur, tetapi tidak ada penjelasan untuk itu.


Mimpi dan Hantu Menurut Ahli

Ilustrasi hantu
Ilustrasi (iStock)

Profesor Gregory mengatakan dalam sebuah artikel untuk The Conversation:

"Saat kita tertidur, pembentukan retikuler batang otak (bagian otak yang terlibat dalam kesadaran) biasanya mulai menghambat kemampuan kita untuk bergerak, melihat, dan mendengar sesuatu."

"Saat meneliti untuk buku saya, saya berbicara kepada Nyonya Sinclair yang berusia 70 tahun yang tinggal sendirian, dia memberi tahu saya tentang apa yang dia pikir adalah hantu yang tinggal di rumahnya, sesuatu yang mencekiknya di malam hari dan hal-hal lain yang membuatnya ketakutan."

Dari cerita tersebut kemudian Profesor Gregory berkata "memberikan penjelasan ilmiah membuat Nyonya Sinclair nyaman dan dia tidak percaya lagi terhadap penjelasan paranormal untuk hal-hal yang dialaminya."

"Harapan kami adalah penjelasan ilmiah tentang pengalaman paranormal dapat membantu orang lain dengan menurunkan kecemasan."

 

Reporter: Veronica Gita


Infografis 10 Tips Aman Bersepeda di Tengah Pandemi

Infografis 10 Tips Aman Bersepeda di Tengah Pandemi. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis 10 Tips Aman Bersepeda di Tengah Pandemi. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya