Kongo Laporkan Satu Warganya Meninggal Dunia Akibat Ebola

Sebelumnya Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) menyatakan wabah sebelumnya di negara bagian Equateur, Kongo telah selesai pada November tahun lalu.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Feb 2021, 14:23 WIB
Diterbitkan 08 Feb 2021, 14:23 WIB
Salah satu wabah Ebola terburuk di dunia meneror Republik Demokratik Kongo selama 2018 (AP/Al-hadji Kudro Maliro)
Salah satu wabah Ebola terburuk di dunia meneror Republik Demokratik Kongo selama 2018 (AP/Al-hadji Kudro Maliro)

Liputan6.com, Jakarta - Seorang wanita di Republik Demokratik Kongo pada Minggu (7/2) dilaporkan meninggal dunia karena Ebola.

Kasus itu terjadi tiga bulan setelah negara itu menyatakan wabah sebelumnya telah berakhir, demikian dikutip dari laman VOA Indonesia, Senin (8/2/2021).

Suaminya pernah terjangkit ebola dan selamat dalam wabah sebelumnya pada 2020.

Sampel-sampel dari rumah sakit di Butembo dikirim ke Ibu Kota Kongo, Kinshasa, untuk memastikan apakah penyakitnya terkait dengan wabah sebelumnya atau merupakan wabah baru.

Organisasi Kesehatan Sedunia (World Health Organization/WHO) menyatakan wabah sebelumnya di negara bagian Equateur telah selesai pada November tahun lalu. Sebanyak 55 orang meninggal dunia akibat wabah itu.

Lebih dari 2.200 orang meninggal dunia karena Ebola di kawasan itu antara 2018 dan 2020.

"Tidak mengagetkan melihat kasus-kasus sporadis muncul pasca sebuah wabah besar," kata WHO pada Minggu (7/2).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak video pilihan di bawah ini:


Penyakit Langka

Penanganan wabah Ebola di Republik Demokratik Kongo (AFP/Jiji)
Penanganan wabah Ebola di Republik Demokratik Kongo (AFP/Jiji)

Menurut WHO, pelacakan kontak besar-besaran terkait korban itu sedang berjalan.

Berita itu muncul ketika negara itu sedang berjuang mengatasi virus corona.

Ebola merupakan penyakit langka tapi seringkali fatal yang menular melalui kontak langsung dengan cairan tubuh, menyebabkan mual dan diare.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya