Gara-Gara Kucing Cakar Pilot, Maskapai Milik Sudan Ini Terpaksa Putar Balik

Seorang pilot di serang oleh seekor kucing saat bertugas untuk maskapai Sudanese Tarco menuju ibu kota Qatar, Doha.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Mar 2021, 20:10 WIB
Diterbitkan 02 Mar 2021, 20:10 WIB
Ilustrasi penumpang pesawat
Ilustrasi penumpang pesawat (Dok.Unsplash/ Suhyeon Choi)

Liputan6.com, Khartum - Sebuah pesawat terpaksa kembali ke bandara di ibu kota Sudan, Khartoum, setelah seekor kucing -- entah bagaimana masuk ke dalam kokpit -- menyerang pilot tak lama setelah lepas landas, lapor media lokal.

Penerbangan maskapai Sudanese Tarco menuju ibu kota Qatar, Doha, berjalan dengan aman, sampai penumpang yang paling tidak terduga menyebabkan keadaan darurat di udara.

Setelah berangkat dari Bandara Internasional Khartoum, pesawat berada di udara selama sekitar setengah jam ketika penumpang yang tidak terdaftar terlihat di dalam kabin pilot. Penumpang yang dimaksud adalah kucing yang ganas, menurut laporan outlet berita lokal Al-Sudani.

Kucing itu jelas tidak seharusnya berada di pesawat, melihat tidak ada yang mengakui siapa pemilik hewan berbulu tersebut, dan menyerang kru secara agresif. Pada akhirnya, setelah semua upaya untuk menahan pembajak berbulu itu gagal, pilot membuat keputusan untuk membalikkan pesawat dan kembali ke ibu kota Sudan.

Setelah menyelidiki lebih lanjut,  informasi menunjukkan bahwa pesawat tersebut telah bermalam di sebuah hanggar di bandara Khartoum sebelum penerbangan. Kucing liar tersebut kemungkinan menyelinap ke kapal selama pembersihan atau tinjauan teknik dan bersembunyi di dalam kabin untuk mengejutkan pilot.

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Berikut Ini:


Kasus

Maskapai Australia Qantas Memperingati Ulang Tahun ke-100
Sebuah pesawat Qantas yang dicat khusus melakukan penerbangan selama 100 menit di atas langit Sydney, pada 16 November 2020 dalam rangka memperingati ulang tahun ke-100 maskapai tersebut. Maskapai nasional Australia, Qantas, telah memiliki tempat khusus di hati warga Australia. (Xinhua/Bai Xuefei)

Meski terdengar membingungkan, ini bukanlah upaya "pembajakan" pertama yang dilakukan kucing.

Pada tahun 2004, sebuah pesawat Belgia dengan 62 orang di dalamnya terpaksa kembali ke Brussel setelah seekor kucing bernama Gin mengamuk di kokpit setelah melarikan diri dari tas travel yang tidak dapat dijelaskan siapa pemiliknya.

Kucing yang stres itu menyelinap ke kabin pilot ketika makanan disajikan kepada kru dan kemudian menjadi "sangat agresif dan mencakar co-pilot," yang menyebabkan pendaratan yang tidak terduga.

Pada tahun yang sama, serangan kucing yang tampaknya tidak terkait terjadi di atas kapal induk nasional Bangladesh. Seorang pilot dilaporkan ditawari pertolongan pertama setelah diterkam oleh seekor kucing liar dalam perjalanan ke Dhaka - tetapi kru memutuskan untuk menyelesaikan penerbangan tersebut.

 

Reporter: Lianna Leticia

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya