Tak Terpakai, Afrika Selatan Jual Vaksin COVID-19 AstraZeneca ke Negara Lain

Afrika Selatan menjual vaksin AstraZeneca yang tidak terpakai.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 23 Mar 2021, 14:48 WIB
Diterbitkan 23 Mar 2021, 08:30 WIB
FOTO: Afrika Selatan Lockdown, Polisi dan Tentara Patroli di Jalanan
Sejumlah polisi membujuk seorang warga untuk pulang ke rumah di Johannesburg, Afrika Selatan, Senin (30/3/2020). Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa menetapkan karantina wilayah atau lockdown nasional selama 21 hari untuk mencegah penularan virus corona COVID-19. (Xinhua/Yeshiel Panchia)

Liputan6.com, Johannesburg - Afrika Selatan menjual vaksin COVID-19 buatan AstraZeneca ke negara-negara Uni Afrika. Vaksin tersebut tidak digunakan oleh Afsel karena dianggap kurang ampuh terhadap varian virus.

Menurut laporan Yahoo! Finance, Selasa (23/3/2021), proses penjualan telah selesai dilakukan sekitar pekan kedua Maret ini. Batch pertama vaksin AstraZeneca itu telah dikirim ke sembilan negara.

"Batch pertama vaksin yang sedang dikirim akan menguntungkan sembilan negara anggota dan dananya akan diambil pada pekan ini untuk pengiriman ke lima negara anggota lain," ujar pernyataan Kementerian Kesehatan Afsel.

Tak diungkap berapa harga penjualan vaksin tersebut, maupun negara mana saja yang menerima.

Kemenkes Afsel berkata negara-negara penerima AstraZeneca itu telah mengikuti aturan-aturan yang berlaku. Izin-izin distribusi vaksin akan dikeluarkan oleh masing-masing negara.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Memilih Johnson & Johnson

FOTO: [CERITA] Pemusalaran Korban COVID-19 di Soweto
Seorang pengurus keluar dari ruang pendingin tempat penyimpanan jenazah pasien virus corona COVID-19 di rumah duka AVBOB, Soweto, Afrika Selatan, 21 Juli 2020. (MARCO LONGARI/AFP)

Pemerintah Afsel menyetop penggunaan vaksin AstraZeneca pada Februari 2021 karena dianggap kurang ampuh melawan varian baru di negara itu.

Padahal, Afsel sudah mendapatkan 1 juta dosis vaksin yang diproduksi Serum Institute dari India.

Kini, Afsel memilih vaksin Johnson & Johnson yang juga sudah mendapatkan izin WHO.

Targetnya, Afsel ingin memvaksinasi 40 juta orang demi membantu terjadinya herd immunity.


Infografis Vaksin COVID-19:

Infografis Sertifikat Vaksin Covid-19 Jadi Syarat Bepergian? (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Sertifikat Vaksin Covid-19 Jadi Syarat Bepergian? (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya