Rusia Temukan Dua Kasus Varian Baru Virus Corona Afrika Selatan

Rusia menemukan dua kasus varian baru virus corona Afrika Selatan. Hal ini disampaikan oleh regulator kesehatan konsumen Rospotrebnadzor dalam sebuah pernyataan, Selasa (16/32021).

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Mar 2021, 13:00 WIB
Diterbitkan 17 Mar 2021, 13:00 WIB
covid-19
ilustrasi covid-19/copyright by Jarun Ontakrai (Shutterstock)

Liputan6.com, Jakarta - Rusia menemukan dua kasus varian baru virus corona Afrika Selatan. Hal ini disampaikan oleh regulator kesehatan konsumen Rospotrebnadzor dalam sebuah pernyataan, Selasa (16/32021).

Varian baru virus corona ini pertama kali diidentifikasi di Afrika Selatan pada Desember. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), virus ini sekarang telah terdeteksi di lebih dari 40 negara.

Dilansir dari BBC, ilmuwan Afrika Selatan mengatakan tidak ada bukti jelas bahwa varian tersebut berkaitan dengan penyakit yang lebih parah atau menyebabkan dampak yang lebih buruk. Namun, varian virus ini tampaknya menyebar lebih cepat.

Tak hanya varian virus corona Afrika Selatan, Rusia juga dilaporkan telah menemukan 28 kasus varian baru virus corona Inggris. Kasus virus baru tersebut pertama kali teridentifikasi pada Januari.

Rospotrebnadzor Rusia mengatakan telah melakukan 8.159 tes untuk mutasi virus corona sejauh ini. Tes tersebut mengumpulkan dan menguji sampel dari berbagai orang yang berbeda, termasuk mereka yang baru bepergian ke luar negeri dan orang-orang yang diduga terinfeksi COVID-19 untuk kedua kalinya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak juga video berikut


Strategi Pemerintah Rusia

Vaksin COVID-19 Sputnik V Jalani Uji Klinis fase 3
Foto yang diabadikan pada 15 September 2020 ini menunjukkan vaksin COVID-19 bernama "Sputnik V" milik Rusia dalam uji klinis tahap tiga di Moskow, Rusia. (Xinhua/Alexander Zemlianichenko Jr)

Presiden Vladimir Putin bulan lalu memerintahkan peninjauan untuk menentukan keefektifan vaksin yang diproduksi Rusia terhadap varian baru yang menyebar di berbagai belahan dunia. 

Rusia menguji keefektifan vaksinasi ulang dengan suntikan Sputnik V untuk melindungi dari varian baru virus corona. Pada Februari lalu, para peneliti pun mengungkapkan hasil pengujian tersebut menghasilkan hasil yang kuat.

Sejak awal pandemi, Rusia telah melaporkan lebih dari 4 juta kasus COVID-19 dan lebih dari 90.000 kematian. 

 

Penulis: Abel Pramudya Nugrahadi


Infografis

INFOGRAFIS: Timeline Vaksinasi COVID-19 di Indonesia (Liputan6.com / Triyasni)
INFOGRAFIS: Timeline Vaksinasi COVID-19 di Indonesia (Liputan6.com / Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya