Liputan6.com, Jakarta - Mungkin tidak terasa, tetapi seperlima abad ke-21 sudah berlalu dengan 20 tahun terakhir yang intens.
Walau ada banyak perubahan sosial dan politik di seluruh dunia, salah satu industri yang mengalami kemajuan signifikan adalah kedokteran.
Dikutip dari List Verse, Kamis (17/6/2021), berikut ada lima kemajuan medis yang dibuat pada abad ke-21:
Advertisement
1. Pengobatan HIV/AIDS
Selama bertahun-tahun, HIV terlihat seperti virus yang tidak bisa dikalahkan. Ketika ada yang terinfeksi, individu tersebut hanya dapat menunggu sebelum mereka mengembangkan penyakit AIDS, yang pada akhirnya akan merenggut nyawa pasien tersebut.
Di akhir abad ke-20, hal tersebut biasanya terjadi karena infeksi. Walau ada obat antivirus yang dapat diminum, jumlahnya banyak, dan masing-masing memiliki efek samping sendiri.
Dimulai dari 2006 dengan dirilisnya Atripla -- obat yang menggabungkan tiga obat antiretroviral mejadi satu dosis agar lebih mudah untuk dikonsumsi.
Pada 2013, Stribild dirilis, dan menggabungkan empat obat antiretroviral HIV menjadi satu dosis.
Obat-obatan dan perawatan ini terus meningkat selama dua dekade pertama abad ke-21 dan pada 2017 dan 2019, dua obat baru, Juluce dan Dovato juga dirilis -- secara drastis meningkatkan pilihan pengobatan untuk para pasien yang sudah terinfeksi.
Kedua obat terobosan tersebut memungkinakn setiap pasien dengan HIV menjalani terapi dosis tunggal yang efektif, membantu mengurangi jumlah pasien HIV yang menembangkan AIDS sekaligus mengurangi biaya perawatan secara drastis.
2. Penyakit Jantung Bukan Lagi Hukuman Mati
Sebelumnya, para dokter tidak bisa berbuat banyak untuk pasien yang menderita serangan jantung. Perawan biasanya terdiri dari memberikan tetesan morfin dan lidokain, yang diyakini dapat mencegah detak jantung tidak teratur.
Sebagian besar pasien tidak sembuh. Namun, akhir-akhir ini, kematian akibat penyakit jantung telah turun hingga 40% yang disebabkan oleh adanya obat-obatan baru seperti Lipitor, Mevacor, Crestor, dan Simvastin.
Semua obat-obat tersebut bekerja untuk memperlambat perkembangan aterosklerosis atau penumpukan plak dan bahan lemak di arteri.
Dengan sejumlah obat baru tersebut, lebih sedikit pasien dengan serangan jantung berakhir dengan mereka meninggal.
Advertisement
3. Terapi Kanker yang Meningkatkan Tingkat Keselamatan Pasien
Metode utama untuk mengobati pasien kanker adalah dengan kemoterapi dan terapi radiasi. Walau sering berhasil, mereka melakukannya dengan menyerang sel kanker dan sel sehat -- yang menghadirkan serangkaian masalahnya sendiri.
Untungnya, selama dekade terakhir, ada teknik baru yang dikembangkan untuk memungkinkan pengobatan kanker yang lebihe fektif.
Terapi yang ditargetkan ini memungkinkan untuk menghilangkan banyak efek samping berbahaya dari terapi kemo dan radiasi dengan menargetkan sel-sel kanker tanpa membahayakan kesehatan sel.
Teknologi di balik terapi ini relatih masih baru, sehingga kemajuan terus berlanjut di seluruh dunia. Walau tidak berarti manusia telah mengalahkan kanker sepenuhnya, kami telah memiliki kemajuan untuk melawan salah satu musuh yang paling berbahaya bagi umat manusia.
Â
4. Bagian Tubuh dapat Dicetak
Membuat bagian tubuh dari bahan mentalah telah menjadi subjek fiksi ilmiah untuk bertahun-tahun. Namun, sekarang teknologi pencetakan 3D telah maju dalam membuat bagian tubuh yang dapat diimplan.
Teknologi saat ini memungkinkan terjadinya penggabungan jenis sel dengan polimer untuk membuat jaringan fungsional yang hidup.
Perlu diketahui bahwa teknologi ini masih dalam tahap awal pengembangan, dan tidak tersedia secara luas saat ini.
Namun, penelitian telah membuat lompatan signifikan melalui teknologi. Pada 2020, para peneliti telah mencetak dan menanamkan bionik mata, hati, kulit, telinga bionik, tulang elastis, ovarium, dan gigi antibakteri.
Karena masih dalam tahap penelitian dan pengembangan, organ tersebut berhasil ditanamhakn ke tikus dan hewan lainnya.
5. Prostetik Menjadi Bionik
Berkat kemajuan tekonologi, prostetik modern dapat berfungsi lebih baik dari sebelumnya dengan beberapa bahkan memungkinkan pemakainya untuk memanipulasi mereka dengan pikiran -- sama seperti bagian tubuh normal.
Dengan menempatkan elektroda di berbagai bagian tengkorak, seseorang dapat memanipulasi prosesis bionik mereka dengan berpikir.
Teknologi ini membutuhkan beberapa revisi, tetapi telah terbukti berfungsi dengan beberapa pasien yang dapat membuka dan menutup tangkan bionik untuk mengambil sebuah objek.
Tidak hanya itu, pasien juga bahkan dapat "merasakan" sesuatu dengan jari bionik mereka.
Kemajuan lainnya juga termasuk lensa bionik yang dapat memulihkan penglihatan.
Penelitian terus dilakukan untuk membuat perangkat neuroprostetik implan yang dapat mengontrol komputer sehingga diharapkan teknologi ini akan meningkat dan terus maju selama 20 tahun ke depan.
Â
Reporter: Paquita Gadin
Advertisement