Seorang Pria Tewas dalam Insiden Unjuk Rasa di Kuba, Pemerintah Berduka

Protes anti-pemerintah Kuba yang jarang terjadi pecah pada Minggu 11 Juli 2021.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 14 Jul 2021, 15:01 WIB
Diterbitkan 14 Jul 2021, 15:01 WIB
Foto Presiden Kuba Miguel Diaz-Canel (tengah) terlihat selama demonstrasi yang diadakan oleh warga untuk menuntut perbaikan di negara itu, di San Antonio de los Banos, Kuba, pada 11 Juli 2021 (AFP)
Foto Presiden Kuba Miguel Diaz-Canel (tengah) terlihat selama demonstrasi yang diadakan oleh warga untuk menuntut perbaikan di negara itu, di San Antonio de los Banos, Kuba, pada 11 Juli 2021 (AFP)

Liputan6.com, Havana - Pihak berwenang Kuba mengkonfirmasi kematian seorang pria dalam insiden unjuk rasa yang berakhir rusuh di negara tersebut.

Media pemerintah mengatakan, Diubis Laurencio Tejeda (36) meninggal di pinggiran ibu kota Havana, demikian dikutip dari laman BBC, Rabu (14/7/2021).

Menurut pejabat Kuba, dia adalah bagian dari kelompok yang menyerang fasilitas pemerintah. Tetapi saksi mata mengatakan, pasukan keamanan memang menargetkan anggota kelompok itu.

Protes anti-pemerintah nasional yang jarang terjadi pecah pada Minggu 11 Juli.

Ribuan orang turun ke jalan untuk berdemonstrasi atas runtuhnya ekonomi, kekurangan makanan dan obat-obatan, kenaikan harga dan penanganan pemerintah terhadap epidemi COVID-19 yang mereka nilai tidak becus.

Presiden Miguel Díaz-Canel menyebut para demonstran "kontra-revolusioner".

Pemerintah Kuba menuduh bahwa protes telah dibiayai dan dihasut oleh Amerika Serikat, dan menyalahkan masalah Kuba pada sanksi ekonomi AS.

 

Penyebab Kematian

Pariwisata Karibia
Dalam file foto 17 Juni 2020, Hotel Nacional tidak dikunjungi wisatawan selama pandemi COVID-19 di Havana, Kuba. Karibia memburu pengunjung untuk menggerakkan kembali roda ekonomi di salah satu kawasan di dunia yang sangat bergantung dengan sektor pariwisata. (AP Photo/ Ismael Francisco, File)

Belum ada penjelasan resmi bagaimana Diubis Laurencio Tejeda meninggal. Kementerian dalam negeri Kuba mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka "berduka atas kematian" pria itu.

Media pemerintah mengatakan, dia terlibat dalam tindakan tidak tertib di lingkungan La Guinera, Havana pada Senin (12/7), di mana sebuah kelompok diduga menyerang fasilitas pemerintah. Beberapa orang lainnya terluka, termasuk anggota pasukan keamanan, katanya.

Tetapi para saksi mengatakan bahwa pasukan keamanan yang menyerang kelompok tersebut dalam protes spontan di lingkungan tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya