Presiden Tunisia Kais Saied Pecat PM dan Bekukan Parlemen

PM Tunisia Kais Saied merasa ada kemunafikan. Warga juga diingatkan agar tidak unjuk rasa dengan senjata.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 26 Jul 2021, 08:11 WIB
Diterbitkan 26 Jul 2021, 08:08 WIB
Pertemuan darurat Presiden Tunisia Kais Saied dengan militer.
Pertemuan darurat Presiden Tunisia Kais Saied dengan militer. Dok: Twitter @Tnpresidency

Liputan6.com, Tunis - Presiden Tunisia, Kais Saied, memecat Perdana Menteri Hisham Al-Mashishi dan mensuspens parlemen setelah adanya gelombang unjuk rasa di Tunisia. Ia menyebut langkah ini sesuai pasal 80 dari konstitusi Tunisia.

"Banyak orang ditipu oleh kemunafikan, pengkhianatan, dan perampasan hak rakyat," ujarnya seperti dilaporkan Saudi Gazette, Senin (26/7/2021).

Melalui Twitter, Presiden Tunisia sempat melakukan pertemuan darurat dengan tokoh militer pada Minggu malam waktu setempat. Tak lama kemudian, akun Twitter itu mengumumkan pemecatan PM Hisham Al-Mashishi.

Parlemen disuspens selama 30 hari. Masyarakat juga diingatkan agar tidak melakukan aksi kekerasan sebab akan direspons dengan keras.

"Siapa saja yang menembakan peluru, maka angkatan bersenjata akan merespons dengan peluru," ucapnya.

Kelompok masyarakat lantas turun ke jalan, membunyikan klakson, dan merayakan langkah drastis Presiden Saied.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya