Pakar Kesehatan AS Anthony Fauci Suarakan Keprihatinan Soal COVID-19

Pakar kesehatan AS, Anthony Fauci menyuarakan keprihatinan baru tentang Virus Corona COVID-19.

oleh Natasha Khairunisa AmaniLiputan6.com diperbarui 09 Agu 2021, 18:00 WIB
Diterbitkan 09 Agu 2021, 18:00 WIB
Ilustrasi gambar SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan Corona COVID-19, diisolasi dari seorang pasien di AS. Diperoleh 27 Februari 2020 milik National Institutes of Health yang diambil dengan mikroskop elektron transmisi.(AFP/National Institutes Of Health)
Ilustrasi gambar SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan Corona COVID-19, diisolasi dari seorang pasien di AS. Diperoleh 27 Februari 2020 milik National Institutes of Health yang diambil dengan mikroskop elektron transmisi.(AFP/National Institutes Of Health)

Liputan6.com, Jakarta - Pejabat kesehatan Amerika Serikat mengeluarkan peringatan baru tentang gejolak dan penyebaran COVID-19 varian Delta di seluruh AS.

Hal itu disampaikan di tengah-tengah meningkatnya himbauan bagi pemberlakuan mandat vaksinasi.

"Sesuatu yang buruk sedang berlangsung. Kita harus menyadarinya," kata Dr. Anthony Fauci, penasihat medis terkemuka Presiden AS Joe Biden dalam acara "Meet The Press," di stasiun televisi NBC, seperti dikutip dari VOA Indonesia, Senin (9/8/2021).

Sementara itu, Fauci menyebut tidak akan ada mandat nasional bagi vaksinasi.

Namun, setelah para regulator di Badan Pangan dan Obat AS (FDA) memberi otorisasi penuh bagi penggunaan vaksinasi dalam upaya melawan COVID-19, Fauci mendukung kuat prakarsa universitas, bisnis, dan badan-badan lokal untuk memberlakukan mandat vaksinasi.

Otoritasi penuh untuk mandat vaksinasi COVID-19 diperkirakan akan diberikan oleh FDA dalam beberapa pekan ke depan.

"Saya yakin ada orang-orang atas inisiatif sendiri, kalau vaksin itu sudah disetujui sepenuhnya, akan melakukan vaksinasi," kata Fauci.

"Namun, untuk mereka yang tidak mau, saya yakin mandat pada tingkat lokal harus diberlakukan," pungkasnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Masih Terbesar di Dunia, AS Hadapi 35,7 Juta Kasus COVID-19

AS Minta Warganya Pakai Masker Lagi
Orang-orang dengan masker berjalan di Grand Central Terminal, New York City, Selasa (27/7/2021). Warga Amerika yang divaksinasi penuh harus kembali memakai masker di dalam ruangan di daerah-daerah di mana virus corona dan terutama varian Delta menyebar dengan cepat. (Spencer Platt/Getty Images/AFP)

Menurut data dari Johns Hopkins University, infeksi Virus Corona di Amerika Serikat, negara dengan jumlah kasus COVID-19 terbesar di dunia, telah mencapai 35.764.022 dengan 616.829 kematian.

Dikutip dari laman Channel News Asia, Negeri Paman Sam tersebut telah memberikan 351.400.930 dosis vaksin COVID-19 pada warganya, menurut data yang dirilis pada Minggu pagi (8/8) waktu setempat

AS juga telah mendistribusikan total 407.561.705 dosis vaksin kata Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC).

Angka-angka itu naik dari 350.627.188 dosis vaksin yang menurut CDC telah digunakan pada 7 Agustus, dari 407.550.175 dosis yang dikirimkan.

Badan tersebut juga mengatakan bahwa 194.866.738 orang telah menerima setidaknya satu dosis vaksin COVID-19, sementara 166.477.481 orang telah divaksinasi penuh pada Minggu (8/8).

Penghitungan CDC termasuk vaksin dua dosis dari Moderna dan Pfizer-BioNTech, serta vaksin sekali suntik Johnson & Johnson pada pukul 06.00 pagi pada Minggu (8/8).

Infografis Beda Bahaya COVID-19 Varian Delta dengan Delta Plus

Infografis Beda Bahaya Covid-19 Varian Delta dengan Delta Plus
Infografis Beda Bahaya COVID-19 Varian Delta dengan Delta Plus (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya