Joe Biden Tak Akan Percaya Omongan Taliban, Minta Bukti Nyata

Terkait pemerintahan di Afghanistan, Joe Biden tidak akan percaya omongan Taliban.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 25 Agu 2021, 08:30 WIB
Diterbitkan 25 Agu 2021, 08:30 WIB
FOTO: Joe Biden Sampaikan Capaian 100 Hari Kepemimpinannya di Kongres AS
Presiden Joe Biden berpidato didampingi Wakil Presiden Kamala Harris dan Ketua DPR Nancy Pelosi di Kongres, US Capitol, Washington, Amerika Serikat, Rabu (28/4/2021). Pidato pertama Joe Biden di depan Kongres kali ini khusus hanya untuk undangan. (Melina Mara/The Washington Post via AP, Pool)

Liputan6.com, Washington, DC - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden berkata negaranya sudah on the track dalam proses evakuasi udara agar selesai pada 31 Agustus 2021.

"Kita saat ini melangkah agar selesai pada 31 Agustus. Lebih cepat kita selesaikan, lebih baik," kata Presiden Joe Biden dalam konferensi pers yang ditayangkan TV nasional AS. 

Namun, Joe Biden telah bicara kepada Kementerian Pertahanan dan Kementerian Luar Negeri AS agar waktunya disesuaikan bila diperlukan. 

Biden juga berharap Taliban dapat kooperatif untuk mengizinkan warga AS mengakses bandara. 

Terkait pemerintahan, Joe Biden menyebut AS dan para lembaga internasional, seperti PBB, Uni Eropa, dan NATO, telah sepakat bahwa tidak akan percaya omongan Taliban. Biden ingin bukti agar Afghanistan tak menjadi sarang teroris. 

"Kami sepakat bahwa tak ada dari kami yang mempercayai janji Taliban. Kami akan menilai mereka berdasarkan tindakan-tindakan mereka," ujar Presiden Biden.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Evakuasi dan Pengungsi

Saat Anak-Anak Afghanistan Dititip ke Tentara AS
Pasukan koalisi Inggris dan Turki, bersama dengan Marinir AS, membantu seorang anak selama evakuasi di Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan, Jumat (20/8/2021). (Staff Sgt. Victor Mancilla/U.S. Marine Corps via AP)

Presiden Biden berkata telah mengevakuasi sekitar 70 ribu orang dari Afghanistan selama 10 hari terakhir. Ketika berbicara di podium, Biden menyebut dalam 12 jam terakhir ada 19 pesawat militer yang mengangkut sekitar 6.000 orang. 

Pada saat yang sama, 31 pesawat dari sekutu AS juga membantu mengevakuasi sekitar 5.600 orang.

Ia juga berkata bahwa AS akan mengupayakan bantuan kemanusiaan ke rakyat Afghanistan, serta menjadi "pemimpin" dalam membantu pengungsian. Negara-negara lain pun diminta ikut terlibat. 

"Amerika Serikat akan menjadi pemimpin dalam upaya ini. Dan kita menantikan komunitas internasional dan mitra-mitra kita untuk melakukan hal serupa," ujar Biden.

Mantan Presiden AS Donald Trump mengkritik dalam pernyataannya bahwa evakuasi itu bisa ditumpangi orang-orang tak bertanggung jawab. Namun, Biden menyebut pemeriksaan latar belakang pengungsi akan diperiksa.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya