Liputan6.com, Washington, DC - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden berkata negaranya sudah on the track dalam proses evakuasi udara agar selesai pada 31 Agustus 2021.
"Kita saat ini melangkah agar selesai pada 31 Agustus. Lebih cepat kita selesaikan, lebih baik," kata Presiden Joe Biden dalam konferensi pers yang ditayangkan TV nasional AS.
Advertisement
Baca Juga
Namun, Joe Biden telah bicara kepada Kementerian Pertahanan dan Kementerian Luar Negeri AS agar waktunya disesuaikan bila diperlukan.
Biden juga berharap Taliban dapat kooperatif untuk mengizinkan warga AS mengakses bandara.
Terkait pemerintahan, Joe Biden menyebut AS dan para lembaga internasional, seperti PBB, Uni Eropa, dan NATO, telah sepakat bahwa tidak akan percaya omongan Taliban. Biden ingin bukti agar Afghanistan tak menjadi sarang teroris.
"Kami sepakat bahwa tak ada dari kami yang mempercayai janji Taliban. Kami akan menilai mereka berdasarkan tindakan-tindakan mereka," ujar Presiden Biden.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Evakuasi dan Pengungsi
Presiden Biden berkata telah mengevakuasi sekitar 70 ribu orang dari Afghanistan selama 10 hari terakhir. Ketika berbicara di podium, Biden menyebut dalam 12 jam terakhir ada 19 pesawat militer yang mengangkut sekitar 6.000 orang.
Pada saat yang sama, 31 pesawat dari sekutu AS juga membantu mengevakuasi sekitar 5.600 orang.
Ia juga berkata bahwa AS akan mengupayakan bantuan kemanusiaan ke rakyat Afghanistan, serta menjadi "pemimpin" dalam membantu pengungsian. Negara-negara lain pun diminta ikut terlibat.
"Amerika Serikat akan menjadi pemimpin dalam upaya ini. Dan kita menantikan komunitas internasional dan mitra-mitra kita untuk melakukan hal serupa," ujar Biden.
Mantan Presiden AS Donald Trump mengkritik dalam pernyataannya bahwa evakuasi itu bisa ditumpangi orang-orang tak bertanggung jawab. Namun, Biden menyebut pemeriksaan latar belakang pengungsi akan diperiksa.
Advertisement