Liputan6.com, Rotterdam - Melihat situasi bumi yang semakin mengkhawatirkan dan faktor kekurangan lahan membuat pemilik peternakan menyulap peternakan terapung di Pelabuhan Rotterdam, Belanda, pelabuhan terbesar di Eropa.
Peternakan terapung ini menjadi pertama di dunia, yang sejak 2019 sapi perah atau sapi penghasil susu ini telah dipelihara di salah satu gudang yang mengapung di cekungan Pelabuhan Rotterdam.
Baca Juga
Dikutip dari Euro News pada Selasa (7/9/2021), Minke van Wingerden mengungkapkan situasi dunia berada di bawah tekanan dan lahan peternakan semakin tergerus.
Advertisement
"Ide kami adalah kami dapat membuat lahan peternakan di dekat kota yang dapat beradaptasi dengan iklim. Kami pun bertanya kepada manajemen pelabuhan apakah kami bisa mendirikan peternakan sapi perah di pelabuhan. Namun, mereka menanggapinya apakah kami benar-benar gila?" imbuh Minke, salah satu pemilik peternakan.
Dengan itu, para pemilik menjelaskan peternakan terapung dapat membantu mencegah kehilangan makanan, mengurangi transportasi makanan dan meningkatkan kualitas makanan.
Namun tanggapan proyek tersebut justru menuai kritik dari Partai Dutch Animal Welfare, terutama setelah dua ekor sapi jatuh ke lembah pelabuhan dan harus diselamatkan.
Â
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pakai Robot
Peternakan terapung ini berteknologi tinggi. Untuk sebagian besar operasi peternakan, tidak perlu personel di kandang sapi terapung. Lantaran terdapat robot yang bertanggung jawab untuk memerah susu.
Kemudian, susu langsung diproses di lokasi.
Para hewan ternak di pelabuhan diberi pakan seperti biji-bijian dari tempat pembuatan bir lokal dan potongan rumput yang dihasilkan dengan memotong lapangan sepak bola dan lapangan golf Rotterdam.
Kotoran sapi yang dihasilkan diolah menjadi pelet untuk kebun.
Â
Reporter: Bunga Ruth
Advertisement