Liputan6.com, Chicago - United Airlines akan memberhentikan hampir 600 karyawan yang menolak memenuhi persyaratan untuk divaksinasi COVID-19, kata pejabat perusahaan pada Selasa 28 September 2021.
Selain 593 pekerja yang menolak untuk divaksinasi, 2.000 karyawan lainnya juga telah meminta pengecualian medis atau agama untuk persyaratan vaksin, kata pejabat perusahaan. Itu jumlahnya sekitar tiga persen dari 67.000 orang tenaga kerja United Airlines.
Advertisement
Baca Juga
Maskapai AS itu mengatakan, senang dengan dampak keseluruhan dari kebijakan tersebut. Pada awal Agustus, United mengumumkan bahwa semua karyawan AS akan diminta untuk menerima vaksin dan mengunggah kartu vaksin mereka ke dalam sistem perusahaan.
Dilansir dari Channel News Asia, Rabu (29/09/2021), lebih dari 99 persen staf AS yang tersisa memenuhi persyaratan, menurut catatan Kepala Eksekutif United, Scott Kirby dan Presiden Brett Hart.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Keamanan Menjadi Prioritas Utama
Maskapai ini sedang mengerjakan kebijakannya untuk karyawan yang telah meminta pengecualian, mengutip kasus pengadilan yang tertunda tentang masalah tersebut.
Catatan tersebut mengungkapkan bahwa itu adalah pencapaian bersejarah bagi maskapai dan karyawan United, serta pelanggan dan komunitas yang mereka layani.
"Alasan kami untuk mewajibkan vaksin untuk semua karyawan United yang berbasis di AS sederhana, yakni untuk menjaga orang-orang kami tetap aman dan kenyataannya adalah semua orang lebih aman ketika semua orang divaksinasi, dan persyaratan vaksin bekerja."
United mengatakan, akan mengikuti persyaratan perjanjian dengan serikat pekerja sejauh pemecatan karyawan untuk orang-orang yang menolak vaksin.
"Untuk kurang dari satu persen orang yang memutuskan untuk tidak divaksinasi, sayangnya kami akan memulai proses pemecatan dari maskapai sesuai kebijakan kami," kata memo itu.Â
"Ini adalah keputusan yang sangat sulit, tetapi menjaga keamanan tim kami selalu menjadi prioritas pertama kami."
Â
Reporter: Cindy Damara
Advertisement