Jenderal Israel Kunjungi Desa Palestina yang Diserang Ekstremis Yahudi

Sebanyak enam orang pelaku Yahudi beraliran ekstremis telah ditangkap, begitu pula satu orang Palestina.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 01 Okt 2021, 19:55 WIB
Diterbitkan 01 Okt 2021, 19:55 WIB
Bendera Israel
Bendera Israel berkibar di dekat Gerbang Jaffa di Kota Tua Yerusalem (20/3). Gerbang Jaffa adalah sebuah portal yang dibuat dari batu yang berada dalam deret tembok bersejarah Kota Lama Yerusalem. (AFP Photo/Thomas Coex)

Liputan6.com, Tel Aviv - Jenderal Israel Defence Forces (IDF) mengunjungi desa Palestina usah diserang oleh pemukim dan ekstremis Yahudi. Akibat serangan itu, anak laki-laki berusia tiga tahun menderita luka di kepala.

Dilaporkan The Jerusalem Post, Jumat (1/10/2021), desa yang diserang adalah Khirbet Al-Mufaqarah yang berada di Lembah Hebron Selatan. Desa itu dikunjungi Mayjen Yehuda Fox dari Komando Pusat IDF.

Ia datang untuk melihat kerusakan yang terjadi dan berbincang dengan warga Palestina.

Serangan yang terjadi pada Kamis kemarin itu menjadi sorotan grup HAM dan PBB.

Kelompok HAM B'Tselem berkata para penyerang itu "menginvasi rumah-rumah orang Palestina, memecahkan jendela, dan menyebabkan kerusakan besar ke banyak peralatan, termasuk banyak kendaraan."

Polisi di perbatasan dan prajurit IDF membubarkan gerombolan perusuh itu dengan gas air mata. Bocah yang terluka itu dirawat di Beersheba dan diperkirakan bisa segera pulang.

Menteri Luar Negeri Yair Lapid juga mengecam serangan tersebut. Ia berkata cara seperti ini tak sesuai dengan nilai-nilai Israel atau Yahudi.

"Ini bukanlah cara orang Israel dan ini bukan cara orang Yahudi. Ini adalah kelompok kekerasan dan berbahaya, dan kita bertanggung jawab untuk membawa mereka ke peradilan," ujarnya via Twitter.

Namun, kelompok HAM, Peace Now, menuding bahwa kelompok penyerang itu justru dibeking pasukan keamanan Israel.

Disorot PBB

Ilustrasi Bendera Israel dan Yerusalem (AFP)
Ilustrasi Bendera Israel dan Yerusalem (AFP)

The Jerusalem Post menyebut ada enam orang Yahudi yang ditangkap, serta satu warga Palestina.

Warga Palestina itu sudah dibebaskan, sementara enam pelaku lainnya masih menjalani proses hukum.

Dua dari orang Yahudi itu merupakan orang dari Yerusalem.

Koordinator Khusus PBB untuk Proses Perdamaian Timur Tengah, Tor Wennesland, mengecam kekerasan yang terjadi di desa tersebut.

Ia secara eksplisit menuding keterlibatan pemukim Israel.

"Saya sangatlah khawatir dengan kekerasan terkait pemukim yang terus-menerus," ujarnya. Ia pun meminta Israel memastikan keamanan rakyat Palestina dan menginvestigasi serangan itu.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya