Komunitas Pengajian Indonesia Resmikan Masjid Baru di Austria

Masjid di Austria ini diberi nama As- Salam.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 05 Okt 2021, 16:30 WIB
Diterbitkan 05 Okt 2021, 16:30 WIB
Peresmian Masjid As Salam di Austria.
Peresmian Masjid As Salam di Austria. Dok: Kemlu

Liputan6.com, Wina - Warga Pengajian Austria (Wapena) mendirikan Masjid As-Salam di Wina, Austria. Masjid ini adalah impian komunitas Wapena sejak 1990-an yang akhirnya terwujud. 

Peresmian masjid ini dihadiri oleh Duta Besar RI untuk Austria, Slovenia dan PBB, Darmansjah Djumala pada Rabu (29/9). Diharapkan Masjid As-Salam bisa menjadi simbol Islam yang toleran di jantung Eropa ini. 

“Kepemilikan masjid baru As-Salam Wapena hendaknya tidak hanya dimaknai sekedar memiliki bangunan secara fisik. Tetapi yang lebih penting adalah bagaimana bangunan tersebut dapat memancarkan ghirah Islamiyah, menebarkan nilai-nilai beragama yang moderat, toleran dan menghargai keberagaman," ujar Dubes Darmansjah, seperti dikutip situs Kemlu, Selasa (5/10/2021). 

Wina merupakan tuan rumah dari berbagai organisasi internasional, mulai dari European Union Agency for Fundamental Rights (FRA), International Atomic Energy Agency (IAEA), hingga United Nations Office for Outer Space Affairs (UNOOSA).

Kontribusi Wapena turut mendapat pujian dari Dubes Austria karena telah banyak mendukung KBRI Wina.

“Wapena telah banyak bekerja sama dengan KBRI/PTRI Wina, khususnya dalam rangka mendukung kegiatan pembinaan masyarakat. Hal ini kiranya dapat terus dipererat lagi di masa mendatang, terutama setelah adanya masjid baru Wapena ini," ujar Dubes Djumala

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Impian Sejak Lama

Geliat Warga Austria Usai Pelonggaran Lockdown
Orang-orang berbelanja di Kaerntner Street, Wina, saat Austria melonggarkan lockdown pada Senin (8/2/2021). (HELMUT FOHRINGER /APA/AFP)

Ketua Umum Wapena, Arya Gunawan Usis, menyampaikan bahwa sejak kelahirannya di awal tahun 1990-an silam, Wapena telah memiliki impian dan berupaya untuk suatu saat dapat memiliki masjid sendiri.

Kemlu melaporkan bahwa sejak tahun 2012 masjid Wapena berada di sebuah ruangan yang di sewa di Malfattigasse 18. Pada tahun 2013, Wapena memulai rencana solid untuk mendirikan masjid. 

Mereka lantas menggalang dan mengumpulkan donasi untuk tujuan tersebut. Setelah beberapa tahun, mereka membeli properti di Rauscherstrasse 7 di Wina pada 29 September 2021.

Bangunan dengan luas total 165 meter persegi itu selama sekitar 40 tahun dimiliki oleh satu komunitas keagamaan dan digunakan sebagai gereja. Selama lima tahun terakhir bangunan itu disewa dan digunakan sebagai kantor oleh salah satu partai politik Austria.

Mantan Ketua Umum Wapena, Ustadz Andi Ahmad Junirsah merintis upaya penggalangan dana wakaf untuk membeli masjid baru. Ia pun turut hadir dalam peresmian masjid ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya