AS Bungkam soal Kehadiran Pasukannya di Taiwan

Muncul laporan bahwa pasukan AS hadir di Taiwan. Laporan ini muncul di tengah tensi antara China-Taiwan.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Okt 2021, 17:44 WIB
Diterbitkan 08 Okt 2021, 17:14 WIB
Joe Biden dan Kamala Harris
Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Partai Demokrat, Joe Biden dan Kamala Harris melepaskan masker saat berbicara di atas podium di Alexis Dupont High School di Wilmington, Rabu (12/8/2020). Keduanya tampil perdana di depan publik sebagai pasangan capres-cawapres. (AP Photo/Carolyn Kaster)

Liputan6.com, Washington, DC - Muncul laporan bahwa pasukan Amerika Serikat (AS) sedang melatih militer di Taiwan. Tujuannya adalah antisipasi apabila ada konflik dengan China. 

Dilaporkan VOA Indonesia, Jumat (8/10/2021), pejabat Departemen Pertahanan Amerika Serikat (Pentagon) menolak mengukuhkan laporan yang menyebutkan bahwa pasukan AS berada di Taiwan dan secara diam-diam melatih pasukan Taiwan guna mempersiapkan mereka seandainya terjadi serangan yang dilakukan oleh China terhadap negara tersebut.

Sebelumnya, Wall Street Journal pada Kamis, 7 Oktober melaporkan Pentagon menempatkan sekitar dua lusin pasukan khusus yang bekerja dengan satuan militer Taiwan yang terpilih, sementara sebuah kontingen pasukan marinir AS dikirim untuk melatih pasukan Taiwan lainnya mengenai taktik-taktik maritim.

Pejabat AS, yang berbicara kepada Wall Street Journal secara anonim, mengatakan pasukan Amerika sudah terlibat dalam pelatihan selama paling sedikit satu tahun.

Perwakilan Pentagon pada Kamis menolak memberi konfirmasi atas laporan itu, meskipun seorang juru bicara mengatakan, hubungan Amerika dan Taiwan "tetap selaras dalam melawan ancaman saat ini yang berasal dari Republik Rakyat China."

"China telah meningkatkan usaha-usaha untuk mengintimidasi dan menekan Taiwan, serta sekutu dan mitra lainnya, termasuk peningkatan kegiatan militer yang dilakukan di dekat wilayah Taiwan, Laut Cina Timur, dan Laut Cina Selatan yang kami yakin akan mengganggu stabilitas dan meningkatkan risiko kesalahan perhitungan," demikian kata juru bicara Departemen Pertahanan John Supple kepada VOA dalam sebuah pernyataan.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kepentingan AS

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen dan Presiden China Xi Jinping.
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen dan Presiden China Xi Jinping. (dok: situs pemerintah Taiwan dan China)

AS pun menegaskan mereka dan mitra-mitra mereka memiliki kepentingan di kawasan. 

"Amerika punya kepentingan yang langgeng dalam perdamaian, keamanan, dan stabilitas (di kawasan) Indo Pasifik, termasuk (di wilayah) Selat Taiwan," ujar Supple.

"Kami mendesak Beijing untuk menghormati komitmennya pada resolusi damai dari pertikaian lintas Selat, sebagaimana diuraikan di dalam ketiga komunike (terdahulu)."

Ketika ditanya tentang laporan Wall Street Journal itu, kantor perwakilan utama Taiwan di AS mengatakan kepada VOA pihaknya tidak memiliki komentar apa pun mengenai isu tersebut.

Beberapa anggota Kongres AS pada Kamis mengatakan mereka juga tidak bisa memberi konfirmasi apakah pasukan khusus Amerika melakukan pelatihan di Taiwan, meskipun mereka mengungkapkan dukungan untuk misi tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya