Serangan Bom Mobil, 3 Warga Sipil Yaman Tewas

Belum ada kelompok di dalam maupun luar Yaman yang mengaku bertanggung jawab atas pengeboman mobil tersebut.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 12 Okt 2021, 13:52 WIB
Diterbitkan 12 Okt 2021, 13:38 WIB
Ilustrasi ledakan bom
Ilustrasi ledakan bom

Liputan6.com, Sana'a - Sedikitnya tiga orang tewas akibat ledakan bom mobil di Provinsi Hadramout di tenggara Yaman pada Senin (11/10), kata seorang pejabat pemerintah Yaman kepada Xinhua.

"Sebuah kendaraan bermuatan bahan peledak meledak di jalan utama distrik Seiyun di Hadramout, Yaman" kata sumber pemerintah, demikian dikutip dari Xinhua, Selasa (12/11/2021).

"Menyebabkan ledakan besar yang mengguncang lingkungan terdekat," kata sumber pemerintah setempat tanpa menyebut nama.

Dia membenarkan bahwa ledakan itu menewaskan tiga orang dan melukai sedikitnya empat lainnya di tempat kejadian di dekat rumah sakit umum Seiyun.

Dia menambahkan bahwa ledakan itu merusak sejumlah rumah dan properti tempat tinggal.

Belum ada kelompok di dalam maupun luar Yaman yang mengaku bertanggung jawab atas pengeboman mobil tersebut.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Serangan Bom di Pelabuhan Yaman, 5 Warga Sipil Tewas

Serangan Yaman (Sumber: AFP)
Tentara yang selamat dari serangan itu mengatakan sebuah hanggar dihantam oleh rudal dan pesawat tak berawak yang sarat bom (Sumber: AFP)

Serangan bom sebelumnya pernah terjadi pada 28 Februari 2021.

Serangan ini terjadi di rumah warga sipil di dekat wilayah pelabuhan strategis Laut Merah, Hodeida, Yaman.

Ledakan itu menewaskan lima warga sipil, termasuk seorang anak. 

Dikutip dari AFP, pemerintah Yaman dan pemberontak Houthi saling menyalahkan atas serangan dahsyat di tempat yang dikuasai Houthi tersebut.

Seorang pejabat militer pemerintah mengatakan kepada AFP, bahwa "Lima warga sipil, termasuk seorang wanita dan seorang anak, tewas dalam serangan bom mortir di kediaman mereka oleh Houthi."

Tuduhan itu dibantah Houthi. Menurut kantor berita yang dikelola pemberontak, Saba, ledakan itu disebabkan oleh dua serangan udara oleh koalisi pimpinan Arab Saudi, yang ikut campur dalam perang pada 2015 untuk mendukung pemerintah Yaman.

Wilayah Hodeida, yang terletak sekitar 145 kilometer barat daya Ibu Kota Sanaa yang dikuasai pemberontak, adalah pintu gerbang jalur kehidupan untuk bahan makanan, bahan bakar, dan bantuan kemanusiaan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya