Kasus COVID-19 di China Melonjak, Acara Maraton di Wuhan Ditunda

Acara perlombaan marathon di Wuhan terpaksa ditunda setelah adanya kenaikan kasus COVID-19.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 26 Okt 2021, 07:01 WIB
Diterbitkan 26 Okt 2021, 07:01 WIB
Pelari maraton Wuhan menyeberangi jembatan Sungai Yangtze pada tahun 2018. Acara tahun ini ditunda dalam waktu singkat karena kekhawatiran COVID-19. (Foto: AFP)
Pelari maraton Wuhan menyeberangi jembatan Sungai Yangtze pada tahun 2018. Acara tahun ini ditunda dalam waktu singkat karena kekhawatiran COVID-19. (Foto: AFP)

Liputan6.com, Wuhan - Acara maraton di Wuhan yang dijadwalkan berlangsung pada Minggu 24 Oktober 2021 telah ditunda dalam waktu singkat, alasannya karena kekhawatiran meningkat atas kenaikan kasus COVID-19 di China menjelang Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022.

China melaporkan 26 kasus COVID-19 domestik baru pada hari Minggu, dalam wabah yang telah menjadi ujian terbaru dari pendekatan toleransi nol negara itu dengan lebih dari 100 hari hingga dimulainya Olimpiade. Demikian seperti dikutip dari laman Channel News Asia, Senin (25/10/2021). 

Pihak berwenang telah berlomba untuk menahan infeksi virus melalui pengujian massal terhadap penduduk dan lockdown yang ditargetkan.

Tetapi dengan meningkatnya kasus COVID-19, penyelenggara Maraton Wuhan mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dirilis akhir pekan lalu bahwa mereka akan menunda acara di kota China tengah "untuk mencegah risiko penyebaran epidemi".

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Acara Maraton Terpaksa Ditunda

Petugas Medis Tangani Pasien Virus Corona di Ruang ICU RS Wuhan
Liu Huan (kanan), petugas medis dari Provinsi Jiangsu, memasuki sebuah bangsal ICU Rumah Sakit Pertama Kota Wuhan di Wuhan, Provinsi Hubei, 22 Februari 2020. Tenaga medis dari seluruh China mengerahkan upaya terbaik mereka untuk mengobati para pasien COVID-19 di rumah sakit itu. (Xinhua/Xiao Yijiu)

Acara ini diperkirakan mendatangkan 26.000 peserta di kota tempat Virus Corona COVID-19 pertama kali diidentifikasi menjelang akhir 2019, media pemerintah melaporkan.

Panitia penyelenggara mengatakan akan mengembalikan biaya pendaftaran kontestan yang sudah mendaftar.

China telah menurunkan jumlah infeksi menjadi sedikit dengan mengerahkan pengujian massal yang agresif dan menjaga perbatasannya sangat ketat.

Olimpiade bisa menjadi acara olahraga massal yang paling dibatasi sejak pandemi dimulai, tanpa penonton internasional yang diizinkan dan mandat vaksin bagi siapa pun yang memasuki "gelembung" yang diberlakukan secara ketat.

Atlet harus divaksinasi atau menghadapi karantina 21 hari saat masuk ke China.

Menjelang Olimpiade Musim Dingin, Beijing telah mulai menawarkan suntikan booster kepada penduduknya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya