Liputan6.com, New York - Black Friday atau event penjualan ritel yang berlangsung pada hari Jumat setelah Thanksgiving, berlanjut hingga tahun ini, meski dunia masih dihantui oleh pandemi COVID-19.
Ekstravaganza belanja tahunan ini biasanya digambarkan dengan segerombolan pelanggan membanjiri toko sejak dini hari, demikian dikutip dari laman newsweek, Jumat (26/11/2021).
Advertisement
Baca Juga
Barang-barang yang biasa diincar sebagai target diskon yaitu elektronik, mainan, pakaian, peralatan dapur, dan produk lainnya.
Sejak awal COVID-19, banyak toko telah menerapkan langkah-langkah keamanan, seperti persyaratan masker, penerimaan pelanggan yang terbatas, jam belanja yang dibatasi, dan pengurangan layanan lainnya.
Walmart di Amerika Serikat melakukan penjualan di Black Friday lebih awal, baik online maupun di dalam toko.
Black Friday dimulai di situs web Walmart pada 22 November pukul 7 malam waktu Amerika Serikat dan diluncurkan di toko pada 26 November pukul 05.00 pagi waktu setempat.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tingkat Keamanan dalam Berbelanja
Dalam sebuah pernyataan Walmark mengatakan: "Keamanan pelanggan terus menjadi prioritas tertinggi Walmart, dan acara 'Black Friday Deals for Days' Walmart dirancang untuk pengalaman yang aman dan menyenangkan.
"Semua penawaran tersedia secara online, dan untuk membantu memastikan belanja yang aman di toko, Walmart mengikuti panduan CDC [Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS] dan mandat lokal."
Semua karyawan Walmart diharuskan mengenakan masker, sementara pelanggan didorong untuk memakai masker dan boleh juga dilepas, terlepas dari status vaksinasi COVID-19 mereka.
Pelanggan juga dapat memilih untuk mengambil pesanan Black Friday online mereka melalui layanan penjemputan tepi jalan tanpa kontak petugas Walmart.
Advertisement