Liputan6.com, Jakarta Hari ini merupakan haul ke-2 Komandan Brigade Quds IRCG, Mayor Jenderal yang dibunuh oleh Amerika Serikat melalui sebuah serangan pada 3 Januari 2020 di Irak.
"Kedutaan Besar Republik Islam Iran memperingati haul ke-2 kesyahidan panglima agung Islam, Mayjen Qasem Soleimani, yang mengabdikan diri dan kehidupannya yang penuh berkah untuk masyarakat Iran, umat Islam, serta perdamaian dan keamanan di kawasan," ungkap Kedutaan Besar Republik Islam Iran di Jakarta terkait peringatan haul ke-2 Mayjen Soleimani, dalam keterangan tertulisnya, Senin (3/1/2022).
Baca Juga
Mayjen Qasem Soleimani selalu berperan sejalan dengan kebijakan prinsip Republik Islam Iran dalam membantu mewujudkan dan memelihara perdamaian dan stabilitas di tingkat regional dan internasional
Advertisement
"Ia sangat berjasa dalam upaya memerangi terorisme internasional dan kelompok teroris yang berkembang di kawasan Timur Tengah," sambung pernyataan tertulis tersebut.
"Maka ia pantas disebutkan sebagai panglima perdamaian dan pahlawan perang melawan terorisme. Walau demikian, pemerintah Amerika Serikat dengan menerapkan standar gandanya dalam hal perlawanan terhadap terorisme melalui sebuah tindakan kriminal yang melanggar seluruh aturan dan prinsip hukum internasional, merencanakan dan melakukan serangan teroris terhadap Mayjen Qasem Soleimani yang merupakan pejabat tertinggi Republik Islam Iran yang sedang mengunjungi Irak."
Menurut Iran dalam pernyataan tersebut, langkah AS membunuh "panglima perang melawan terorisme internasional" merupakan pesan dukungan pemerintah AS bagi kelompok teroris. Ini secara terbuka mengungkap kebohongan klaim anti-terorisme oleh AS.
"Kesyahidan Mayjen Soleimani, Abu Mahdi al-Mohandis dan sahabat-sahabat mulianya, tak hanya mengurangi semangat perlawanan terhadap terorisme, justru lebih memperkokoh persatuan berbagai bangsa di kawasan dan meningkatkan semangat perlawanan mereka terhadap ekstremisme."
Berikut ini sebagian langkah yang telah diambil oleh Mayjen Soleimani untuk melawan terorisme di kawasan Timur Tengah:
o  Ia mendukung berbagai kaum minoritas suku dan agama di Irak dan Suriah (termasuk Yazidi dan Kristen) untuk melawan kejahatan kelompok teroris dan takfiri.
o  Ia menjadikan keamanan dan solidarirtas kawasan sebagai prioritas utamanya untuk mencegah tindakan kekerasan lebih lanjut oleh kelompok teroris dan takfiri.
o  Mayjen Soliemani menjadi tokoh utama yang mencegah penyebaran tindakan dan serangan teror ke negara dan kawasan lain khususnya Eropa.
o  Ia menyelamatkan wilayah Kurdistan Irak dari serangan ISIS dan mematahkan pengepungan Erbil oleh ISIS. Ia membebaskan keluarga dan kaum perempuan di Irak dan Suriah dari berbagai langkah tidak manusiawi kaum takfiri dan ISIS.
o  Ia adalah tokoh yang tak pernah berhenti mengirim bantuan kemanusiaan (air dan makanan) kepada masyarakat kawasan di bawah pengepungan ISIS.
o  Mayjen Soleimani menyelamatkan Irak dan Suriah dari perpecahan dan disintegrasi yang dapat menjadi ancaman serius bagi keamanan dan stabilitas di kawasan dan dunia.
Pemerintah Iran dalam peringatan ini juga menyatakan bahwa Qasem Soleimani merupakan sosok yang menginspirasi. "Kehidupan Mayjen Qasem Soleimani merupakan sebuah pemikiran dan ideologi yang mana dengan kesyahidan beliau, jalan dan pemikirannya akan terus menginspirasi seluruh bangsa pecinta perdamaian dan kesejahteraan di dunia."
"Ideologinya dalah ideologi perlawanan terhadap kezaliman dan kesadaran terhadap situasi dan perkembangan. Maka di mana pun AS dan sekutunya pergi dan melakukan kezaliman, maka mereka akan berhadapan dengan ideologi Mayjen Soleimani melalui para pemuda-pemudi yang cinta perdamaian dan siap melawan berbagai bentuk kezaliman, penyerangan dan pendudukan."
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Sejauh ini, Republik Islam Iran untuk menanggapi teror terhadap Mayjen Soleimani telah mengambil tindakan tegas melalui angkatan bersenjatanya dan menampar pasukan Amerika Serikat yang ditempatkan di pangkalan Ayn al-Asad di Irak.
Efek spiritual dari darah para syuhada Iran dan Irak berhasil merubah keadaan dan menyebabkan kegagalan strategi AS di kawasan Timur Tengah. Penarikan pasukan AS dari Afghanistan merupakan awal proses penarikan seluruh pasukan AS dari Irak serta akhir dari strategi kehadiran militer AS di wilayah geostrategis Teluk Persia. Ini hanyalah beberapa efek dan konsekuensi aksi teror pengecut yang dilakukan oleh AS.
"Tidak diragukan lagi bahwa tindakan kriminal Amerika Serikat dalam membunuh Mayjen Soleimani adalah contoh nyata dari sebuah 'serangan teroris' yang direncanakan dan dilakukan secara terorganisir oleh pemerintah AS saat itu, dan sekarang Gedung Putih harus bertanggung jawab untuk itu," jelas pernyataan dari Kedubes Iran di Jakarta.
Menurut hukum dan peraturan internasional, pemerintah AS memiliki "tanggung jawab internasional" yang pasti atas kejahatan ini. Dalam konteks tersebut, para dalang, pelaku, eksekutor dan pihak-pihak yang membantu pelaku kejahatan teroris ini harus bertanggung jawab.
Dalam kaitan ini Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran bekerja sama dengan lembaga lain termasuk kekuasaan yudikatif Republik Islam Iran telah melakukan serangkaian tindakan untuk membawa para pelaku kejahatan tersebut ke meja pengadilan. Iran akan terus menindaklanjuti hal ini hingga hasil akhir tercpai dan keadilan ditegakkan.
Setelah aksi teroris pemerintah AS, pemerintah Republik Islam Iran mengambil berbagai langkah dengan tujuan mengejar pelaku teror ini di semua tingkat domestik, regional dan internasional.
Berikut merupakan sebagian langkah-langkah hukum yang telah diambil oleh Republik Islam Iran berkaitan dengan teror Mayjen Qasem Soleimani oleh AS:
o  Iran berupaya untuk mendaftarkan posisi hukumnya di berbagai forum internasional terutama pada Dewan Keamanan PBB sebagai dasar untuk mengambil kebijakan dan tindak lanjut di masa depan, dengan tujuan mencegah kemungkinan tindakan permusuhan serupa lainnya.
o  Iran telah melakukan upaya khusus untuk mencegah distorsi realitas oleh Amerika Serikat dan penyalahgunaan terhadap kemampuan dan kewenangan organisasi internasional.
o  Pembentukan "Komite Investigasi Bersama antara Iran dan Irak" untuk menindaklanjuti kasus teror Mayjen Soleimani dan rombongannya. Komite bersama ini telah mengutuk tindakan teror AS serta akan menindaklanjuti kasus ini hingga para pelaku teror ini diadili.
o  Pemerintah Republik Islam Iran sesuai dengan undang-undangnya telah menjatuhkan sanksi kepada para pelaku dan penyuruh tindakan teror ini.
Â
Infografis 5 Tips Pakai Masker Cegah COVID-19 untuk Anak
Advertisement