Jepang Perkirakan Korea Utara Bakal Luncurkan Rudal Balistik

Jepang menyatakan bahwa Korea Utara akan meluncurkan rudal balistik.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 11 Jan 2022, 09:32 WIB
Diterbitkan 11 Jan 2022, 09:30 WIB
Senyum Kim Jong-un Pantau Latihan Militer Korea Utara
Rudal ditembakkan sub-unit artileri jarak jauh Tentara Rakyat Korea saat latihan militer di lokasi yang dirahasiakan pada hari Senin (2/3/2020). Korea Selatan menyatakan, Korea Utara menembakkan yang diduga dua rudal balistik jarak pendek. (Korean Central News Agency/Korea News Service via AP)

Liputan6.com, Pyongyang - Korea Utara menembakkan apa yang mungkin merupakan rudal balistik pada Selasa 11 Januari 2022, kata penjaga pantai Jepang.

Jika terbukti, ini merupakan peluncuran rudal kedua dalam waktu kurang dari seminggu setelah pemimpin negara tertutup itu mendesak militer untuk membuat lebih banyak kemajuan militer.

Dilansir dari laman Channel News Asia, Selasa (11/1/2022), Militer Korea Selatan juga mengkonfirmasi peluncuran "proyektil tak dikenal", tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Pekan lalu, Korea Utara mengatakan pihaknya menembakkan "rudal hipersonik" yang berhasil mencapai target pada 5 Januari.

Uji coba yang diluncurkan oleh Korea Utara yang bersenjata nuklir menggarisbawahi janji Tahun Baru pemimpin Kim Jong-un untuk meningkatkan militer guna menghadapi situasi internasional yang tidak stabil di tengah pembicaraan yang terhenti dengan Korea Selatan dan Amerika Serikat.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Uji Coba Rudal

FOTO: Korea Utara Berhasil Luncurkan Rudal Balistik dari Kereta Api
Rudal diluncurkan dari kereta api saat uji coba di lokasi yang dirahasiakan Korea Utara pada 15 September 2021. Wartawan independen tidak diberi akses untuk meliput uji coba ini. (Korean Central News Agency/Korea News Service via AP)

Uji coba terbaru dilakukan sehari setelah misi AS untuk PBB, yang diikuti oleh Prancis, Irlandia, Jepang, Inggris dan Albania, mengeluarkan pernyataan bersama yang mengecam uji coba pekan lalu.

"Tindakan ini meningkatkan risiko salah perhitungan dan eskalasi serta menimbulkan ancaman signifikan bagi stabilitas regional," kata Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield dalam pernyataannya.

Tes semacam itu tidak hanya meningkatkan kemampuan Korea Utara, tetapi juga memperluas apa yang dapat ditawarkannya kepada klien dan dealer senjata ilegal di seluruh dunia, tambahnya.

"(Korea Utara) melakukan investasi militer ini dengan mengorbankan kesejahteraan rakyat Korea Utara," katanya.

Thomas-Greenfield mengulangi seruan agar Korea Utara kembali berunding dan meninggalkan rudal dan senjata nuklirnya.

"Tujuan kami tetap denuklirisasi Semenanjung Korea yang lengkap, dapat diverifikasi, dan tidak dapat diubah," katanya.

Infografis Uji Rudal Terbaru Korea Utara

Infografis Uji Rudal Terbaru Korea Utara
Infografis Uji Rudal Terbaru Korea Utara
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya