Liputan6.com, Nuku'alofa - Pesawat bantuan asing pertama telah tiba di Tonga, membawa pasokan yang sangat dibutuhkan untuk negara Pasifik yang hancur akibat letusan gunung berapi dan tsunami berikutnya pada hari Sabtu.
Selandia Baru mengatakan pesawat militernya mendarat di bandara utama Tonga setelah para pekerja membersihkan abu dari landasan. Australia juga mengkonfirmasi pesawat bantuan pertama telah tiba. Demikian seperti dikutip dari laman BBC, Jumat (21/1/2022).
Upaya bantuan awalnya terhambat oleh abu dari gunung berapi.
Advertisement
Setidaknya tiga orang telah meninggal dan komunikasi telah lumpuh, dan Tonga baru saja mulai membangun kembali kontak global setelah lima hari terputus dari seluruh dunia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Bawa Bantuan
Pada hari Kamis (20/1), Angkatan Pertahanan Selandia Baru mengkonfirmasi pesawat C-130 Hercules mendarat di Tonga tepat setelah pukul 16:00 waktu setempat (03:00 GMT). Pesawat itu penuh dengan wadah air, kit tempat tinggal sementara, generator listrik, peralatan kebersihan dan keluarga dan peralatan komunikasi.
Beberapa jam kemudian, menteri pertahanan Australia Peter Dutton mentweet pesawat pertama yang dikirim oleh Angkatan Pertahanan Australia telah mendarat dan membawa "bantuan kemanusiaan dan persediaan bantuan bencana."
Australia mengatakan yang pertama dari dua pesawat bantuan Boeing C-17 Globemaster juga memiliki perangkat "penyapu" untuk membantu menjaga landasan tetap bersih.
Tim penyelamat dan ratusan sukarelawan selama berhari-hari bekerja mati-matian untuk membersihkan lapisan abu tebal di landasan pacu bandara di ibu kota Nuku'alofa yang menghalangi pendaratan pesawat.
Para sukarelawan menggunakan gerobak dorong dan sekop, yang oleh komandan pasukan gabungan Selandia Baru Laksamana Muda Jim Gilmour disebut sebagai "usaha raksasa".
Advertisement