Olimpiade Beijing Resmi Dimulai, di Tengah Berbagai Tensi Politik China-AS

Upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 secara resmi memulai perhelatan olahraga akbar pada hari Jumat 4 Februari 2022.

oleh Hariz Barak diperbarui 05 Feb 2022, 11:00 WIB
Diterbitkan 05 Feb 2022, 11:00 WIB
Foto: Kemeriahan Upacara Pembukaan Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022
Para penampil ambil bagian dalam upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022, di Stadion Nasional, yang dikenal sebagai Stadion Bird's Nest, di Beijing, pada 4 Februari 2022. (AFP/Antonin Thuillier)

Liputan6.com, Beijing - Upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 secara resmi memulai perhelatan olahraga akbar pada hari Jumat 4 Februari 2022.

Tetapi, semua berlangsung bukan tanpa kontroversi.

China telah menerima kritik luas atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia, termasuk perlakuan terhadap aktivis demokratis dan etnis minoritas di negara itu --yang dinilai sebagai dampak dari tensi geopolitik antara Tiongkok dengan negara-negara Barat, utamanya Amerika Serikat.

Tetapi bagi ratusan atlet yang telah disegel di dalam "gelembung" Olimpiade anti-virus corona Beijing yang ketat selama berhari-hari, fokusnya adalah untuk menang.

Stadion Nasional China, yang dikenal sebagai "Sarang Burung," dipenuhi pada hari Jumat dengan atlet dari seluruh dunia.

Tapi, diplomat Amerika Serikat, Australia, Kanada dan Inggris semua menolak untuk mengirim delegasi diplomatik ke Beijing sebagai protes atas pelanggaran hak asasi manusia China, demikian seperti dikutip dari CBS News, Sabtu (5/2/2022).

Penyelenggara upacara pembukaan berharap bahwa politik akan diabaikan sehingga mereka dapat menyiarkan visi dan tema Olimpiade kepada dunia: "Bersama untuk masa depan bersama."

 

China: Jangan Membawa Politik ke Olimpiade

Foto: Kemeriahan Upacara Pembukaan Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022
Presiden Rusia, Vladimir Putin memberi isyarat selama upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022, di Stadion Nasional, yang dikenal sebagai Stadion Bird's Nest, di Beijing, pada 4 Februari 2022. (AFP/Wang Zhao)

Beijing adalah kota pertama yang menjadi tuan rumah Olimpiade musim panas dan musim dingin, dan masing-masing telah membawa kontroversi atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia.

Pihak berwenang China telah membalas dengan mengatakan pemerintah seharusnya tidak membawa politik ke Olimpiade.

Meskipun mungkin mudah untuk mengatakan bahwa olahraga, terutama di tingkat Olimpiade, tidak boleh dipolitisasi, ada banyak orang dalam olahraga yang memiliki pendapat, dan seorang jurnalis veteran Amerika di China mengatakan tidak mungkin untuk memisahkan keduanya.

"Faktanya adalah bahwa olahraga telah berpolitik sejak awal waktu, dan setiap Olimpiade memiliki unsur politik di dalamnya," kata kepala biro New York Times Beijing Steven Lee Myers kepada Yuccas.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya