Liputan6.com, Washington - Pandemi virus corona mencapai tonggak sejarah baru yang suram di Amerika Serikat pada Jumat (4 Februari) dengan jumlah kematian kumulatif negara itu dari COVID-19 melebihi 900.000, bahkan ketika jumlah harian yang hilang mulai menurun, menurut data yang dikumpulkan oleh Reuters.
Dikutip dari laman Channel News Asia, Minggu (6/2/2022), penghitungan terbaru menandai peningkatan lebih dari 100.000 kematian COVID-19 AS sejak 12 Desember, bertepatan dengan lonjakan infeksi dan rawat inap yang didorong oleh virus varian Omicron yang sangat menular.
Baca Juga
Bukti awal telah menunjukkan bahwa Omicron, meskipun jauh lebih menular, umumnya menyebabkan penyakit yang tidak terlalu parah dibandingkan dengan iterasi virus sebelumnya, seperti Delta. Tetapi banyaknya kasus Omicron memicu lonjakan rawat inap yang telah membebani banyak sistem perawatan kesehatan AS hingga batasnya dalam beberapa pekan terakhir.
Advertisement
Para ahli mengatakan sebagian besar pasien Omicron yang membutuhkan rawat inap adalah individu yang tidak divaksinasi dan orang-orang dengan kondisi kesehatan kronis lain yang mendasarinya.
Data juga menunjukkan bahwa Omicron mungkin telah menghantam Amerika Serikat lebih keras daripada negara-negara lain dengan populasi keseluruhan yang lebih muda, seperti di Afrika.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Â
Desak Vaksinasi
Pada hari Jumat, menurut penghitungan data yang dilaporkan negara bagian Reuters, jumlah total nyawa orang Amerika yang hilang karena COVID-19 sejak kasus AS pertama terdeteksi pada awal 2020 telah mencapai setidaknya 904.228, lebih dari seluruh populasi di bagian Selatan.
Presiden AS Joe Biden, yang tahun pertamanya menjabat telah dirundung pandemi yang terbukti lebih keras dari yang diperkirakan - sebagian karena keraguan banyak orang Amerika untuk divaksinasi - menggunakan kesempatan itu untuk mendesak penyerapan vaksin yang lebih besar.
Sekitar 250 juta orang Amerika telah menerima setidaknya satu dosis, "dan sebagai hasilnya kami telah menyelamatkan lebih dari satu juta nyawa orang Amerika", katanya dalam sebuah pernyataan.
Menjelang pelantikannya pada Januari 2021, Biden memimpin peringatan nasional untuk menghormati 400.000 orang Amerika yang kemudian tewas akibat COVID-19, 11 bulan setelah virus merenggut nyawa pertama di AS.
Advertisement