Liputan6.com, Normandia - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Senin 14 Februari 2022 menyatakan bahwa Rabu 16 Februari akan menjadi day of unity atau hari persatuan, ketika ia menyampaikan laporan bahwa invasi Rusia ke negaranya dapat dimulai hari itu.
Komentar dari pemimpin Ukraina itu, yang dibuat dalam pidatonya kepada bangsa yang di-posting di Facebook, muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara Kiev dan Moskow. Pemerintahan Joe Biden bahkan telah memperingatkan pada hari Jumat bahwa serangan terhadap Ukraina bisa terjadi dalam waktu dekat.
Advertisement
Baca Juga
Zelensky menulis dalam pernyataan di Facebook bahwa dekret yang menyatakan day of unity telah ditandatangani. "Kami diberitahu bahwa 16 Februari akan menjadi hari penyerangan," katanya, menurut terjemahan Facebook dari komentarnya seperti juga dikutip dari The Hill.
Pejabat Ukraina mengatakan bahwa Zelensky tidak secara harfiah menyebut tentang serangan pada Rabu 16 Februari - meskipun hari itu telah beredar di laporan berita sebagai kemungkinan hari pembukaan kampanye Rusia di Ukraina.
Zelensky dan pemerintah Ukraina beberapa kali mengkritik Amerika Serikat karena menyatakan secara berlebihan bahaya invasi Rusia yang akan segera terjadi ke negara itu.
Bicara soal invasi, tentu akan menyeret ingatan kita pada insiden serupa namun dalam skala besar yang pernah tercatat dalam sejarah dunia. Dalam situs guinnessworldrecords bahkan disebutkan bahwa Invasi Normandia tercatat sebagai yang paling besar di dunia.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Invasi Normandia
Pada 6 Juni 1944, invasi laut terbesar dalam sejarah itu terjadi. Ribuan tentara Sekutu, yakni gabungan dari Amerika Serikat, Inggris, dan Kanada mulai mendarat di pantai Normandia di utara Prancis, menandai awal serangan untuk membebaskan Eropa dari cengkeraman Nazi.
Ribuan pasukan terjun payung dan pasukan lintas udara "dijatuhkan" di belakang garis musuh. Kala itu, sekutu mengklaim berhasil menembus beberapa mil ke pedalaman. Pendaratan pasukan sekutu diawali dengan serangan udara di sepanjang pantai Prancis.
Pasukan kemerdekaan Prancis, Polandia, Belgia, Cekoslowakia, Yunani, Belanda, dan Norwegia bergabung setelah fase pendaratan.
Seperti dilansir BBC, sekitar 1.300 pesawat RAF dilibatkan dalam gelombang serangan pertama. Tak lama 1.000 pesawat-pesawat AS menjatuhkan bom di utara Prancis.
Perdana Menteri Inggris Winston Churchill mengatakan kepada anggota parlemen, Operasi Neptunus -- nama kode untuk pendaratan Normandia -- terjadi dengan cara yang sangat-sangat memuaskan. Menurut Churcill, pendaratan pasukan lintas udara "berada dalam skala yang jauh lebih besar dari yang pernah ada di dunia" dan berlangsung dengan kerugian yang sangat sedikit."
Â
Advertisement
Fokus Melawan Jerman
Serangan tersebut dimulai sesaat setelah tengah malam di bawah komando Jenderal Bernard Montgomery. Strategi penting yang diterapkan Montgomery adalah membuat Jerman memfokuskan pasukan cadangan mereka ke bagian timur invasi agar garis pertahanan Jerman bisa ditembus di bagian barat.
Semula pendaratan di dijadwalkan berlangsung pada Mei, namun kemudian ditunda hingga Juni. Lebih dari 4.000 kapal dan beberapa ribu kapal kecil lainnya dikabarkan berlayar menuju pantai utara Prancis untuk melaksanakan misi ini.
Laporan pihak musuh mengungkapkan, pendaratan terjadi di antara pelabuhan Le Havre dan pangkalan angkatan laut di Cherbourg. Raja Inggris George VI menyiarkan sebuah pesan peringatan tentang "tantangan tertinggi" yang akan dihadapi Sekutu dan ia meminta rakyat berdoa bagi pembebasan Eropa.
Komandan angkatan laut Sekutu, Laksamana Sir Bertram Ramsay mengatakan, pendaratan tersebut benar-benar mengejutkan pasukan Jerman. Saat itu tidak ada satu pun pesawat pengintai yang beroperasi dan penerangan di pantai pun jauh lebih redup.
"Terdapat sedikit kerugian di kapal, tapi sangat sedikit sehingga tidak memengaruhi pendaratan tentara. Kami memiliki seluruh gelombang pasukan pertama pada zona pantai dan bersiap untuk menghadapi pertempuran darat," terang Ramsay.
Sebuah pernyataan yang disiarkan dari Berlin pada siang hari mengatakan, pasukan Jerman sama sekali tidak terkejut. Ada kabar menyebutkan banyak anggota unit pasukan terjung payung Sekutu berhasil "disapu bersih" saat mendarat atau dipenjara.
Namun bagaimanapun, operasi ini berhasil. Pertempuran untuk menguasai Normandia berlanjut selama lebih dari dua bulan dan berakhir dengan dibebaskannya Paris, dan jatuhnya kantong Falaise pada akhir Agustus 1944.
Sempat muncul kabar terjadinya kebocoran sebelum invasi terjadi. Salah satunya adalah teka-teki silang yang keluar di The Herald and Review enam hari sebelum pendaratan di pantai terjadi. Beberapa jawaban terdiri dari Overlord, Neptunus, Gold dan istilah kunci lain untuk invasi. Namun belakangan pemerintah AS menyatakan bahwa ini hanya kebetulan.
Tanggal dimulainya Invasi Normandia ini dikenal pula dengan istilah D-Day atau hari diawalinya penyerangan. Seperti dilansir Wikipedia, sejumlah sejarawan mencatat perang Normandia berakhir pada tengah malam 24-25 Juli 1944. Kemenangan Sekutu di Normandia dilanjutkan dengan upaya untuk menguasai perbatasan Prancis.
Jerman dikabarkan terpaksa mengirim pasukan dan sumber daya dari Front Timur dan Italia untuk membantu pasukan mereka di front baru tersebut.
Infografis Ayo Jadikan 2022 Tahun Terakhir Indonesia dalam Masa Pandemi Covid-19
Advertisement