Barbara Stephen Produser Film Animasi Australia 100 % Wolf Puji Studio Produksi Indonesia

Barbara Stephen produser dari Australia ini mengatakan bahwa dirinya pernah bekerja bersama dengan sejumlah orang dari berbagai negara termasuk dari Indonesia.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 25 Feb 2022, 21:00 WIB
Diterbitkan 25 Feb 2022, 21:00 WIB
Managing Director of Flying Bark Productions, Barbara (Babs) Stephen. (Dok Kedubes Australia di Indonesia)
Managing Director of Flying Bark Productions, Barbara (Babs) Stephen. (Dok Kedubes Australia di Indonesia)

Liputan6.com, Jakarta - Barbara Stephen, begitu namanya dikenal. Ia bekerja sebagai produser selama lebih dari 15 tahun di program olahraga, gaya hidup dan reality sebelum menemukan hasratnya di bidang animasi anak-anak.

Pada tahun 2009, Barbara Stephen bergabung dengan Flying Bark Productions, bagian dari Group Studio 100, sebagai produser dan kemudian mengambil alih sebagai Managing Director pada tahun 2014.

Di Flying Bark, Barbara telah memproduseri The Woodlies, dan film pemenang penghargaan serta sukses box office internasional Maya the Bee Movie, Maya the Bee 2: The Honey Games (sebagai Produser Eksekutif), Maya the Bee 3: The Golden Orb (sebagai Produser Eksekutif ) dan Blinky Bill The Movie (Studio Canal).

Baru-baru ini, Barbara menghasilkan hit box office internasional dan kisah sukses PVOD (Premium Video On-Demand) domestik, 100% Wolf (yang dirilis secara teatrikal di seluruh dunia meskipun ada gangguan pandemi), dan program serial televisi, 100% Wolf: Legend of the Moonstone.

"Film ini sangat bagus, bertema keluarga, banyak pelajaran yang bisa dipetik, membawa pesan bagi keluarga termasuk anak-anak. Pokoknya sangat menarik," ujar Barbara antusias soal film 100% Wolf dalam wawancara virtual di rangkaian acara FSAI 2022 Rabu 24 Februari 2022.

Pada kesempatan tersebut, Barbara juga mengatakan bahwa dirinya pernah bekerja bersama dengan sejumlah orang dari berbagai negara termasuk dari Indonesia.

"Saya telah bekerja dengan perusahaan dalam produksi bersama dengan orang-orang dari China, Korea, India, Indonesia, Malaysia, Kanada, Inggris dan sebagainya," ujarnya semringah bisa berada di industri tersebut.

"Kami juga telah mempekerjakan sejumlah orang dari Indonesia selama bertahun-tahun di tim kami dan mereka sering kali adalah mahasiswa yang belajar di universitas di Australia atau yang telah melamar proyek dan memiliki kesempatan untuk bekerja di dalam studio."

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Peluang Kerja Sama dengan Indonesia di Masa Depan

Barbara Stephen produser Australia dari Flying Bark Productions berbagi di FSAI 2022. (Screen Grab)
Barbara Stephen produser Australia dari Flying Bark Productions berbagi di FSAI 2022. (Screen Grab)

Barbara pun mengatakan tak menutup kemungkinan bahwa di masa mendatang dirinya bakal bekerja sama dengan orang-orang Indonesia yang kuat di bidang 3D Animation. Ia melontarkan pujian bahwa beberapa studio di Indonesia menghasilkan pekerjaan berkualitas sangat tinggi.

"Dan saya pikir dalam menghasilkan beberapa pekerjaan klien yang kami lakukan, ada peluang nyata untuk berkolaborasi pada beberapa proyek tersebut, terutama dalam animasi 3D. Saya yakin itu merupakan kekuatan di Indonesia."

"Peluangnya mungkin lebih besar daripada yang kami sadari saat ini dan saya pikir itu mungkin akan lebih baik jika ada lebih banyak keterlibatan antara perusahaan Australia di perusahaan Indonesia untuk bertemu, baik secara virtual atau secara langsung untuk berbagi seperti apa bakat dan keterampilan serta teknologi yang ada di kedua negara dalam mendukung satu sama lain untuk berproduksi."

Barbara diketahui memimpin tim yang terdiri dari 300 orang di studio Flying Bark Sydney, meningkat menjadi 400 pada tahun 2021 dengan tim tersebar di Jerman, Prancis, dan Amerika Serikat.

Barbara sebelumnya pernah memenangkan penghargaan NSW Women in International Business Awarddi Premier's Export Awards 2016, ia telah menjabat sebagai Wakil Presiden Asosiasi Produser Layar selama 2 tahun, dan pada 2019 ia dipromosikan menjadi CEO Konten Internasional untuk Studio 100.

 

Infografis Ayo Jadikan 2022 Tahun Terakhir Indonesia dalam Masa Pandemi COVID-19

Infografis Ayo Jadikan 2022 Tahun Terakhir Indonesia dalam Masa Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Ayo Jadikan 2022 Tahun Terakhir Indonesia dalam Masa Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya