Liputan6.com, Kolombo - Sabtu 8 Juli 2022 demonstran menyerbu kediaman Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa. Para pengunjuk rasa mengatakan mereka akan terus menduduki kediaman presiden dan perdana menteri Sri Lanka sampai kedua pemimpin secara resmi mengundurkan diri.
Dalam salah satu video di media sosial, seperti dikutip dari ANI, Senin (11/7/2022), pengunjuk rasa terlihat menghitung uang kertas yang mereka klaim ditemukan di kediaman resmi Presiden.
Baca Juga
Para pengunjuk rasa yang menyerbu rumah Presiden Gotabaya Rajapaksa pada hari Sabtu di tengah krisis ekonomi terburuk di negara itu mengklaim telah mendapatkan sejumlah besar uang dari rumah tersebut, media lokal melaporkan.
Advertisement
Dalam salah satu video di media sosial, pengunjuk rasa terlihat menghitung uang kertas yang mereka klaim digali dari kediaman resmi Presiden, kata outlet media.
Protesters who seized the residence of the head of Sri Lanka found a huge amount of money there.Millions of rupees were in President Gotabaya Rajapaksa's closet, local media reported. Eyewitnesses published a video online, in which they allegedly counted 17.8 million. pic.twitter.com/fwxCZiM8FJ
— Jim yakus (@SJIMYAKUS) July 10, 2022
Dalam video tersebut, disebutkan demonstran mengklaim jumlah temuan uang cash di kediaman presiden Sri Lanka mencapai 17,8 juta mata uang setempat, Rupee Sri Lanka.
Menurut surat kabar harian Sri Lanka, Daily Mirror, dilaporkan bahwa uang yang diperoleh telah diserahkan ke unit keamanan.
Beberapa video dramatis juga telah beredar di media sosial setelah pergolakan hari Sabtu, di mana ribuan pengunjuk rasa menyerbu kediaman resminya di ibu kota Kolombo, memaksa Presiden Sri Lanka melarikan diri ke lokasi yang tidak diketahui.
Dengan tuntutan pengunduran diri Presiden Gotabaya Rajapaksa, mereka menyerbu masuk ke rumah Presiden, merobohkan barisan keamanan yang dipasang polisi, berenang di kolam renang dan mengobrak-abrik dapur serta rumahnya.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Dukungan untuk Perdamaian
Pihak berwenang Sri Lanka mengatakan bahwa situasinya hanya dapat dipahami setelah mereka menyelidikinya dan menemukan fakta yang relevan.
Kepala Staf Pertahanan (CDS) Jenderal Shavendra Silva mendesak semua warga untuk memberikan dukungan mereka kepada angkatan bersenjata dan polisi untuk menjaga perdamaian di negara itu, sesuai diberitakan portal media.
Hal itu disampaikannya dalam keterangan khusus yang didampingi Tri Force Commanders.
Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Pertanahan Sri Lanka Harin Fernando dan Menteri Tenaga Kerja dan Tenaga Kerja Asing Manusha Nanayakkara mengatakan mereka telah memutuskan untuk mundur dari portofolio menteri mereka dengan segera.
Advertisement
Rumah PM Sri Lanka Dibakar
Para pengunjuk rasa Sri Lanka juga masuk ke kediaman pribadi Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe dan membakarnya, marah dengan krisis ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Beberapa wartawan juga diserang oleh pasukan keamanan setelah lebih banyak pemrotes berkumpul di daerah itu, Daily Mirror melaporkan.
Polisi menggunakan meriam air untuk menghentikan para pengunjuk rasa yang marah.
Polisi juga menembakkan gas air mata ke arah para pengunjuk rasa tetapi meskipun demikian, mereka memasuki rumah PM dan membakar rumah tersebut.
Sementara itu, pemadam kebakaran Dewan Kota Kolombo (CMC) mengatakan mereka diberitahu bahwa kediaman pribadi Perdana Menteri di Kolombo dibakar dan timnya tidak dapat mencapai lokasi karena kerusuhan, menurut Daily Mirror.
Wickremesinghe, yang diangkat sebagai Perdana Menteri pada bulan Mei, telah mengumumkan bahwa ia akan mengundurkan diri dari jabatannya untuk memastikan kelanjutan pemerintahan dan keselamatan semua warga negara.
Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa juga setuju untuk mundur dari jabatannya pada Rabu 13 Juli.
Presiden Kabur Saat Istana Diserbu, Demonstran Berenang hingga Gym
Mengutip India Today, ribuan demonstran pada Sabtu 9 Juli 2022 menyerbu istana kepresidenan di Kolombo. Mereka lalu menikmati kemewahan yang disediakan untuk Presiden dan keluarganya di tempat itu, seperti di rumah sendiri.
Bahkan para pengunjuk rasa terlihat berenang di kolam renang, berolahraga di gym kepresidenan, dan melahap makanan di dapur Presiden.
Setelah menyerbu gerbang istana kepresidenan, kerumunan pengunjuk rasa berjalan melalui kamarnya, dengan beberapa di antara kerumunan yang riuh melompat ke kolam renang.
Mengutip AFP, demonstran lain dilaporkan terlihat tertawa dan bersantai di kamar tidur yang megah di kediaman itu. Salah satunya mengeluarkan apa yang dia klaim sebagai underwear alias celana dalam Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa.
Sementara itu, Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa terpaksa melarikan diri di tengah meningkatnya kekerasan dan tuntutan pengunduran dirinya. Rajapaksa harus dikeluarkan dari kediamannya oleh pasukan yang melepaskan tembakan ke udara untuk mencegah kerumunan orang di luar.
Pada waktu yang hampir bersamaan, pemimpin Sri Lanka itu dikabarkan naik kapal angkatan laut di pelabuhan Kolombo dan dibawa ke perairan selatan pulau itu, di mana dia memberi tahu bahwa dia akhirnya tunduk pada seruan berbulan-bulan untuk pengunduran dirinya.
Itu adalah hari paling kacau di negara itu dalam beberapa bulan kekacauan politik dan krisis Sri Lanka. Presiden dan perdana menteri Sri Lanka akhirnya setuju untuk mengundurkan diri tak lama setelahnya pada hari Sabtu, ketika pengunjuk rasa menyerbu rumah kedua pejabat dan membakar salah satu bangunan dalam kemarahan atas krisis ekonomi negara yang parah.
Advertisement