Ledakan Bom di Hotel Somalia dan Baku Tembak 8 Jam Tewaskan 13 Orang

Sedikitnya 13 orang, termasuk empat penyerang, tewas dan 47 lainnya luka-luka pada Minggu dalam serangan hotel di kota pelabuhan selatan Kismayo, ibu kota komersial negara bagian Jubaland, Somalia,

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 25 Okt 2022, 16:51 WIB
Diterbitkan 25 Okt 2022, 16:38 WIB
Ledakan Meledak
Ilustrasi Foto Ledakan (iStockphoto)

Liputan6.com, Mogadishu - Sebuah ledakan bom terjadi di hotel Somalia. Sejumlah orang dilaporkan tewas dalam peristiwa tersebut.

Sedikitnya 13 orang, termasuk empat penyerang, tewas dan 47 lainnya luka-luka pada Minggu dalam serangan hotel di kota pelabuhan selatan Kismayo, ibu kota komersial negara bagian Jubaland, Somalia, kata seorang pihak berwenang.

"Pasukan keamanan mengakhiri pengepungan usai delapan jam baku tembak setelah kendaraan bermuatan bahan peledak menabrak gerbang Hotel Tawakal yang populer," kata Yusuf Hussein Osman, menteri keamanan Jubaland, mengatakan kepada wartawan Minggu 23 Oktober 2022 malam seperti dikutip dari Xinhua, Selasa (25/10/2022). 

Empat penyerang, termasuk seorang pengebom bunuh diri, semuanya tewas, dan tidak ada tentara yang tewas atau terluka, kata Hussein.

"Pasukan keamanan juga menyelamatkan beberapa orang yang terjebak di dalam hotel setelah pelaku bom bunuh diri meledakkan dirinya di pintu gerbang hotel," katanya.

Kelompok militan Al-Shabab mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Mereka mengatakan para militan anggotanya telah menargetkan para administrator wilayah Jubaland yang bekerja dari hotel tersebut.

"Saya meminta semua orang Somalia untuk berdoa bagi mereka yang tewas dan mereka yang terluka dalam serangan hotel dan bersiap untuk membasmi teroris dari negara kita," kata Ahmed Mohamed Islam, presiden Jubaland, dalam sebuah pernyataan.

Tentara Nasional Somalia, yang didukung oleh Misi Uni Afrika di Somalia, mengusir Al-Shabab dari Mogadishu pada 2011. Namun, kelompok teror itu masih mampu melakukan serangan, menargetkan instalasi pemerintah, hotel, restoran, dan tempat umum.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


21 Orang Tewas Usai Teroris Al-Shabab Sandera Hotel di Somalia

20151120-Ilustrasi Jenazah-iStockphoto
Ilustrasi Jenazah (iStockphoto)

Sementara itu, 21 orang tewas akibat aksi penyanderaan teroris Al-Shahab di Somalia. Insiden yang terjadi selama 30 jam itu bermula dari serangan Al-Shabab pada Jumat malam (19/8).

Dilaporkan BBC, Senin (22/8/2022), para penyerang menggunakan peledak untuk bisa menerobos masuk Hayat Hotel. Lebih dari 117 terluka.

Komandan Kepolisian Abdi Hassan Mohammed Hijra mengadakan konferensi pers dengan TKP untuk memastikan para teroris telah dikalahkan.

"Saya ingin menginformasikan semua rakyat Somalia bahwa operasi hotel di telah selesai pada tengah malam," ujarnya.

Ia juga menyebut polisi menolong para korban satu per satu maupun secara berkelompok. Dari 117 orang yang terluka, ada 15 orang yang kritis.

Kondisi hotel hampir sepenuhnya hancur akibat pertempuran intens antara militan dan pasukan keamanan sejak Jumat malam. Video-video yang beredar menunjukkan asap dan ledakan dari atas gedung.

Mantan deputi direktor intelijen Somalia, Abdisalam Guled, mengaku miris melihat kejadian itu.

"Itu adalah salah satu hal yang paling mengerikan yang saya pernah lihat di Mogadishu," ujar Guled.

Setelah penyerangan dengan ledakan, sebuah situs yang terafiliasi Al-Shahab menyebut para militan melakukan tembakan secara acak.

Al-Shabab adalah kelompok teroris yang terafiliai Al-Qaeda. Situs Council on Foreign Relations (CFR) menyebut cikal bakal grup itu adalah kelompok militan al-Ittihad al-Islami (AIAI) yang beraliran Salafi. AIAI juga mendapat dukungan dana dari Osama bin Laden.

 


Mengejutkan, Mantan Komandan Militan Al-Shabab Jadi Anggota Kabinet Somalia

Mantan wakil pemimpin kelompok ekstremis Al-Shabab, Mukhtar Robow, diangkat menjadi menteri urusan agama, di ibu kota Mogadishu, Somalia Selasa, 2 Agustus 2022. (AP Photo/Farah Abdi Warsameh)
Mantan wakil pemimpin kelompok ekstremis Al-Shabab, Mukhtar Robow, diangkat menjadi menteri urusan agama, di ibu kota Mogadishu, Somalia Selasa, 2 Agustus 2022. (AP Photo/Farah Abdi Warsameh)

Hal lain yang juga jadi sorotan di Somalia adalah saat Perdana Menteri Somalia menunjuk Mukhtar Robow untuk duduk di kabinet sebagai menteri untuk urusan wakaf dan agama. Robow adalah seorang mantan wakil pemimpin kelompok militan Al-Shabab.

Mengutip VOA Indonesia, Rabu (3/8/2022), Robow yang juga dikenal sebagai Abu Mansour, hadir di istana presiden Somalia Selasa 2 Agustus saat Perdana Menteri Hamza Abdi Barre mengumumkan kabinet barunya.

Perkembangan mengejutkan itu terjadi sehari setelah Robow dibebaskan dari markas besar Badan Intelijen dan Keamanan Nasional (NISA) Somalia.

Robow telah ditahan sejak Desember 2018, ketika pasukan pemerintah Somalia yang didukung oleh pasukan Uni Afrika dari Ethiopia menahannya di Kota Baidoa, Somalia, untuk mencegahnya mencalonkan diri sebagai pemimpin negara bagian federal Barat Daya.

Serangkaian demonstrasi mematikan terjadi setelah penangkapannya ketika para pendukungnya bentrok dengan pasukan regional yang menewaskan 15 orang di Baidoa.

Pemilihan Abu Mansour untuk jabatan kabinet merupakan upaya nyata untuk membuatnya bertanggung jawab atas konfrontasi ideologis melawan Al-Shabab. Portofolio barunya akan menempatkannya dalam bentrokan langsung dengan mantan rekan-rekannya karena ia akan berusaha untuk menerapkan kebijakan Presiden Hassan Mohamud melawan Al-Shabab di tiga bidang; ekonomi, ideologi, dan militer.

Penunjukan penting Kabinet lainnya termasuk Salah Ahmed Jama sebagai wakil perdana menteri, Abshir Omar Huruse sebagai menteri luar negeri, dan Abdulkadir Mohamed Nur, yang bertahan sebagai menteri pertahanan.

Selengkapnya di sini...


Menang Pilpres 2022, Hassan Sheikh Mohamud Jadi Presiden Somalia untuk Kedua Kali

Anggota parlemen Somalia memberikan suara mereka dalam pemilihan presiden, di kamp militer Halane yang dilindungi oleh pasukan penjaga perdamaian Uni Afrika, di Mogadishu, Somalia Minggu, 15 Mei 2022. (AP Photo/Farah Abdi Warsameh)
Anggota parlemen Somalia memberikan suara mereka dalam pemilihan presiden, di kamp militer Halane yang dilindungi oleh pasukan penjaga perdamaian Uni Afrika, di Mogadishu, Somalia Minggu, 15 Mei 2022. (AP Photo/Farah Abdi Warsameh)

Sedangkan mantan pemimpin Somalia Hassan Sheikh Mohamud telah terpilih sebagai presiden, setelah pemungutan suara terakhir yang hanya terbuka untuk anggota parlemen negara itu.

Dia mengalahkan presiden Somalia saat ini, Mohamed Abudallahi Farmajo, yang telah menjabat sejak 2017.

Pemungutan suara terbatas pada 328 anggota parlemen Somalia karena masalah keamanan atas penyelenggaraan pemilihan umum yang lebih luas, dan salah satu dari mereka tidak memberikan suara.

Mengutip BBC, Senin (16/5/2022), Mohamud menerima 214 suara, mengalahkan Farmajo yang hanya memperoleh 110 suara dalam Pilpres Somalia 2022.

Tiga anggota parlemen dilaporkan telah merusak surat suara mereka.

Keadaan yang tidak biasa, menyoroti masalah keamanan Somalia serta kurangnya akuntabilitas demokratis.

Hasil tersebut menandai kembalinya Hassan Sheikh Mohamud, yang menjabat sebagai presiden Somalia antara 2012 dan 2017 sebelum ia dikalahkan oleh Farmajo.

Pemilihan - yang diperebutkan dengan panas dan memasuki putaran ketiga - ditunda selama hampir 15 bulan karena pertikaian dan masalah keamanan.

Pelantikan dan yang Harus Dihadapi Mohamud

Mohamud dilantik tak lama setelah hasil akhir diumumkan, mendorong para pendukung di ibu kota untuk bersorak dan menembakkan senjata ke udara. Dia akan menjabat selama empat tahun ke depan.

Dalam pemungutan suara pada hari Minggu, ratusan anggota parlemen memberikan suara mereka di hanggar pesawat yang dibentengi di ibu kota Mogadishu.

Ledakan dapat terdengar di dekatnya saat pemungutan suara sedang berlangsung, tetapi polisi mengatakan tidak ada korban yang dilaporkan.

Sebagai presiden yang akan datang, Mohamud harus menghadapi dampak kekeringan yang sedang berlangsung di mana PBB mengatakan 3,5 juta orang Somalia berisiko mengalami kelaparan parah.

Tapi tugas besar yang dia hadapi adalah merebut kendali sebagian besar Somalia dari al-Shabab. Kelompok militan Islam yang terkait dengan Al Qaeda terus mendominasi sebagian besar negara itu dan sering melakukan serangan di Mogadishu dan di tempat lain.

Negara ini juga dipengaruhi oleh inflasi makanan dan bahan bakar yang dipicu oleh perang di Ukraina. 

 

Infografis Wanti-Wanti Euforia Boleh Lepas Masker
Infografis Wanti-Wanti Euforia Boleh Lepas Masker (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya