Liputan6.com, New Delhi - Tiga remaja laki-laki jadi korban robohnya jembatan di India. Ketiganya, Chirag Mucchadiya, (20) Dharmik (17) dan Chetan (15) adalah kakak beradik yang kala itu berniat pergi jalan-jalan.
Mereka memberi tahu ibu mereka akan pergi ke "julto pul", atau jembatan gantung.
Baca Juga
Jembatan gantung ini sangat bersejarah era kolonial, yang telah dibuka kembali hanya beberapa hari sebelumnya, setelah berbulan-bulan diperbaiki, dikutip dari BBC, Selasa (1/11/2022).
Advertisement
Saat itu adalah minggu perayaan Diwali. Sekolah diliburkan, dan banyak keluarga memiliki ide yang sama seperti Chirag dan saudara-saudaranya.
Mereka membeli tiket dan berjalan melintasi jembatan setinggi 230 meter tersebut.
Sepuluh menit kemudian saat mereka tepat berada di jembatan, suara teriakan dan jeritan terdengar. Jembatan itu seketika ambruk.
Pihak berwenang di India mengatakan pihaknya telah menangkap sembilan orang sehubungan dengan robohnya sebuah jembatan gantung di negara bagian Gujarat, yang menewaskan sedikitnya 133 orang.
Menurut polisi, mereka yang ditangkap termasuk staf manajerial di perusahaan yang mengoperasikan jembatan yang baru saja direnovasi itu. Polisi mengatakan kemungkinan ada lebih banyak pihak yang akan ditangkap.
Media setempat melaporkan pada Senin (31/10) bahwa jembatan berusia hampir 150 tahun yang melintasi Sungai Machchu itu dibuka lima hari lalu setelah menjalani perbaikan selama tujuh bulan oleh sebuah perusahaan swasta. Meski demikian, laporan-laporan itu mengatakan, jembatan kota Morbi itu belum menerima sertifikat kelayakan atau keselamatan dari pemerintah lokal.
Banyak korban luka dirawat setelah insiden runtuhnya jembatan Minggu (30/10), sementara polisi mengatakan mereka khawatir jumlah korban jiwa masih akan bertambah.
Ratusan orang memadati jembatan itu selama perayaan festival Hindu Diwali, kata pihak berwenang, dikutip dari VOA Indonesia.
Rekaman CCTV dari lokasi menunjukkan sekelompok pemuda mencoba menggoyangkan jembatan itu dari kedua sisi sebelum akhirnya kabel yang menopang jembatan terputus, menurut laporan kantor berita Reuters.
Petugas gawat darurat dan tentara dikerahkan untuk melakukan operasi penyelamatan.
Para pejabat mengatakan, mereka masih mencari orang-orang yang mungkin masih terperangkap di bawah reruntuhan jembatan, namun air yang keruh mempersulit upaya tersebut.
Perdana Menteri India Narendra Modi, yang berada di Gujarat saat peristiwa itu terjadi, mengatakan dirinya “sangat sedih akan tragedi” di kampung halamannya itu. Kantornya telah mengumumkan kompensasi bagi keluarga korban yang meninggal dunia.
Banyak Anak-Anak
Jembatan di atas sungai Machchhu yang berjarak sekitar 200 kilometer dari kota utama di Gujarat, Ahmedabad, itu baru buka beberapa hari setelah perbaikan berbulan-bulan.
Seorang saksi mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa ada banyak anak-anak di jembatan penyeberangan ketika jembatan itu runtuh.
Prateek Vasava adalah salah satu dari mereka yang berada di jembatan pada saat itu. Dia mengatakan kepada saluran berita berbahasa Gujarat 24 Jam bagaimana dia berenang ke tepi sungai setelah jatuh ke air.Beberapa anak jatuh ke sungai, katanya, menambahkan: "Saya ingin menarik beberapa dari mereka bersama saya tetapi mereka telah tenggelam atau hanyut."
Advertisement
Korban Berupaya Menyelamatkan Diri
Video menunjukkan bagaimana kekacauan yang terjadi ketika orang-orang di tepi sungai berusaha menyelamatkan mereka yang terperangkap di dalam air saat jembatan mulai rubuh.
Video lain menunjukkan orang-orang memanjat sisa-sisa kawat terjaring dari jembatan untuk menyelamatkan diri dari air.
Mirisnya, insiden itu terjadi hanya beberapa hari setelah jembatan dibuka kembali setelah perbaikan.
Jembatan penyeberangan era kolonial sepanjang 230 meter (754 kaki) ini dibangun selama pemerintahan Inggris di India pada abad ke-19. Dikenal secara lokal sebagai Julto Pool, ini adalah objek wisata yang populer di daerah tersebut.
Penyebab Masih Belum Jelas
Responden darurat dari distrik tetangga pun telah dikirim untuk membantu upaya penyelamatan, yang berlanjut hingga malam.
Sementara itu, masih belum jelas apa yang menyebabkan jembatan itu runtuh, tetapi pihak berwenang setempat telah memperkirakan bahwa ada kepadatan yang berlebihan karena hari libur untuk festival Diwali.
Sebelumnya, video yang beredar di media sosial memperlihatkan jembatan penyeberangan bergoyang di siang hari dipadati pejalan kaki.
Advertisement