Liputan6.com, Bakhmut - Pasukan Ukraina dilaporkan telah merangsek ke wilayah yang dikuasai Rusia di Kota Bakhmut.
Menurut laporan VOA Indonesia, Kamis (2/11/2022), di Kota Bakhmut, Ukraina timur, 15 kilometer dari wilayah yang dikuasai oleh pasukan Rusia, sebuah unit artileri menunggu sinyal.
Baca Juga
"Siap!" Keempat prajurit dilaporkan menunduk dan menutup telinga mereka dengan tangan. "Tembak!"
Advertisement
Peluru keluar dari meriam ke arah pasukan Rusia dalam semburan api dan asap.
"Menurut koordinat yang kami terima, targetnya adalah infanteri," kata Oleksandr, 37, di antara dua perintah lewat radio.
Oleksandr memimpin kelompok kecil artileri ini, bagian dari brigade infanteri ke-58 tentara Ukraina.
Sekitar 30 detik kemudian, misil penghancur seberat 50 kilogram yang dipungut dari pasukan Rusia setelah mereka mundur dari kota terdekat itu akan meledak di atas posisi yang dikuasai oleh pasukan Moskow.
Sebuah pesawat nirawak Ukraina mendukung operasi "dalam waktu bersamaan," memantau efektivitas serangan dari meriam lama D-20 dari masa Soviet itu untuk mengkalibrasi serangan berikutnya agar lebih baik.
Bakhmut, di Donbas, telah menjadi tempat pertempuran aktif selama empat bulan terakhir.
Sejak dimulainya invasi Rusia pada Februari, Bakhmut dikatakan sebagai salah satu medan perang terpanjang dan paling mematikan bagi kedua belah pihak, meskipun tidak ada perkiraan jumlah pasukan yang tewas di sana.
Usai Diserang Rusia, Warga di Kyiv Ukraina Kekurangan Air Bersih
Orang-orang di ibukota Ukraina, Kyiv, harus mengantre untuk mendapatkan air setelah rudal Rusia menghantam fasilitas utama di seluruh negeri itu pada hari Senin.
Menurut informasi terbaru dari walikota kota, Vitaliy Klitschko, mengatakan 40% konsumen di Kyiv masih berusaha bertahan tanpa air, dan 270.000 rumah tidak memiliki listrik.
Dilansir Channel News Asia, Selasa (1/11/2022), tiga belas orang terluka dalam serangan di seluruh negeri itu, kata Ukraina.
Sementara itu, Rusia mengatakan serangan itu ditujukan pada kontrol militer dan sistem energi Ukraina, dan bahwa semua target terkena. Tujuang utamanya adalah sebagian tanggapan atas serangan terhadap kapal perang Rusia selama akhir pekan. Hal ini disampaikan langsung oleh Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Senin.
Dalam informasinya, militer Ukraina mengatakan telah menembak jatuh 45 dari 55 rudal yang diluncurkan.
Untuk alasan keamanan, dunia luar jarang menunjukkan penghancuran infrastruktur kritis Ukraina oleh serangan udara Rusia.
Pejabat Ukraina mengatakan ini untuk menghindari berbagi informasi yang dapat digunakan dalam serangan di masa depan, termasuk lokasi yang terkena - atau berpotensi terlewatkan .Tetapi konsekuensi dari terhentinya air dan listrik pada hari Senin terlihat di mana-mana. Pemadaman listrik bergilir pun telah terjadi di beberapa daerah.
Advertisement
Ukraina Gelar Serangan Drone Besar-besaran terhadap Rusia
Sebelumnya, Ukraina telah melakukan serangan drone "besar-besaran" terhadap Armada Laut Hitam di kota pelabuhan Sevastopol, Krimea, merusak satu kapal perang, kata Rusia.
Sembilan drone digunakan, kata seorang pejabat tinggi. Ukraina belum berkomentar, demikian seperti dikutip dari BBC, Sabtu (29/10/2022).
Tanpa memberikan bukti, Rusia menuduh pasukan Inggris terlibat dalam serangan hari Sabtu - dan meledakkan pipa gas bulan lalu.
Dalam tanggapannya, Kementerian Pertahanan Inggris (MoD) mengatakan Rusia "menjajakan klaim palsu dalam skala epik".
Rusia mengatakan kapal-kapal yang menjadi sasaran dalam serangan hari Sabtu terlibat dalam kesepakatan yang ditengahi secara internasional untuk memungkinkan ekspor biji-bijian dari pelabuhan Ukraina dan beberapa jam kemudian mengumumkan bahwa mereka menangguhkan partisipasinya di dalamnya.
Serangan itu terjadi ketika pasukan Ukraina berhasil merebut kembali wilayah yang diduduki oleh pasukan Rusia sejak mereka melancarkan invasi mereka pada 24 Februari.
Kyiv Ukraina Bisa Hadapi Pemadaman Listrik Panjang Usai Serangan Udara Rusia
Sebelumnya lagi, pihak berwenang Ukraina telah memperingatkan orang-orang di ibu kota Kyiv untuk mengharapkan pemadaman listrik yang lebih lama, yang berlangsung lebih dari empat jam, karena serangan Rusia terhadap infrastruktur energi.
Pemadaman bergilir tidak hanya melanda Kyiv tetapi juga wilayah tengah Ukraina, termasuk kota Dnipro, demikian seperti dikutip dari BBC, Sabtu (29/10/2022).
Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan sekitar empat juta orang terkena dampak tetapi "penembakan tidak akan menghancurkan kita".
Bulan ini Rusia meluncurkan puluhan rudal dan drone buatan Iran.
Infrastruktur energi Ukraina sedang digempur oleh serangan udara - Mr Zelensky mengatakan sekitar sepertiga dari pembangkit listrik negara itu telah dihancurkan.
Wilayah Kyiv telah kehilangan 30% dari kapasitas listriknya, kata perusahaan energi swasta DTEK, yang berarti pemadaman listrik "belum pernah terjadi sebelumnya" akan diperlukan.
"Sayangnya skala pembatasannya signifikan, jauh lebih besar dari sebelumnya," kata direktur DTEK Dmytro Sakharuk.
Pemadaman listrik telah berarti pembatasan penggunaan lampu jalan dan transportasi umum bertenaga listrik, selain ketidaknyamanan di rumah-rumah penduduk.
Advertisement