Ketika Kapten Inggris Kecewa FIFA Larang Armband Pelangi di Piala Dunia 2022

Harry Kane kecewa FIFA melarang armband pelangi yang pro-LGBT.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 23 Nov 2022, 08:30 WIB
Diterbitkan 23 Nov 2022, 08:30 WIB
Foto: Daftar 5 Raja Gol Eropa di Ajang Piala Dunia yang Hingga Kini Masih Aktif Bermain, Thomas Muller Diburu Cristiano Ronaldo
Harry Kane, kapten timnas Inggris (AP/Abbie Parr)

Liputan6.com, Doha - Kapten timnas Inggris, Harry Kane, mengaku kecewa karena FIFA melarang pemakaian armband pelangi di Piala Dunia 2022 di Qatar. FIFA mengancam akan memberikan kartu kuning jika para kapten dari Eropa nekat memakai armband pelangi.

Qatar menolak simbol pelangi yang mendukung LGBT. Segala pernak-pernik tersebut dilarang dibawa ke area stadion. Presiden FIFA Gianni Infantino pasang badan membela Qatar.

"Kami kecewa," ujar Harry Kane seperti dikutip Eurosport, Selasa (22/11/2022).

Kane berkata sudah berniat memakainya, namun ia menyebut keputusan itu direbut dari tangannya. Ancaman FIFA muncul sebelum Inggris bertanding melawan Iran.

Ketika tiba di stadion, Harry Kane mengaku sudah membawa armband pelangi OneLove, namun ia disuruh memakai armband yang sudah mendapat izin FIFA.

Armband baru itu bertuliskan No Discrimination.

"Itu di luar kendali kami sebagai pemain. Saya yakin FA (Football Association) dan FIFA akan terus berdiskusi, tetapi yang paling penting kami fokus pada pertandingan dan mendapatkan hasil yang luar biasa," ucap Harry Kane.

Selain Inggris, tim Wales dan Belanda batal memakai armband pelangi karena ancaman kartu kuning.

Keputusan asosiasi-asosiasi sepak bola tersebut dikritik oleh mantan kapten Inggris, Rio Ferdinand. Ia berkata harusnya para asosiasi itu lebih kuat lagi dan memakai analogi kartu saat menyorot langkah mundur mereka.

"Mereka baru kena satu ganjalan di jalan dan mereka langsung fold bagaikan sekumpulan kartu," ujar Rio Ferdinand.

Jadi Duta Piala Dunia 2022 Qatar, David Beckham Menuai Kritik

[Fimela] 6 Potret Tampan David Beckham Ketika Menyaksikan Pertandingan Inggris vs Iran di Piala Dunia 2022
David Berchkam terlihat duduk di tribune sebelum pertandingan Piala Dunia antara Inggris dan Iran. [Foto: AFP/Paul Ellis]

Nama mantan pemain sepak bola profesional David Beckham saat ini ramai dibicarakan publik setelah ditunjuk sebagai duta Qatar untuk Piala Dunia 2022. Beckham mengklaim bahwa Piala Dunia 2022 di Qatar tersebut menjadi sebuah platform untuk kemajuan, inklusivitas, hingga toleransi. 

“Qatar bermimpi membawa Piala Dunia ke tempat yang belum pernah ada sebelumnya, tapi itu tidak akan cukup hanya dengan mencapai sesuatu di lapangan,” katanya. 

“Lapangan akan menjadi platform untuk kemajuan.”

Namun, hal tersebut menjadi perbincangan publik terutama ketika masalah hak pekerja dan juga LGBTQ+ menjadi topik utama.

Isu tersebut menjadi ramai dibicarakan karena Qatar menegaskan bahwa negaranya menolak keras LGBTQ+ dan salah satunya melarang simbol apapun terkait hal tersebut.

Adapun ungkapan dari David Beckham menjadi buah bibir publik terutama oleh para kelompok LGTBQ+ yaitu Three Lions Pride atas posisi Beckham yang menjadi duta Piala Dunia Qatar 2022.

Melansir dari The Guardian, David Beckham sendiri telah menerima 150 juta poundsterling dari Qatar untuk membuat pesan video optimisnya yang diputar untuk tamu dalam acara festival pemuda “Generation Amazing”.

Beckham semakin dikritik oleh kelompok LGBTQ+, dengan Di Cunningham, salah satu pendiri kelompok Three Lions Pride, pekan lalu mengatakan dia seharusnya tidak lagi dianggap sebagai sekutu yang hebat karena peran duta besarnya yang dibayar.

Namun, Beckham mengatakan Qatar dan para duta besarnya mengubah kehidupan menjadi lebih baik. 

“Setiap pemain hebat yang cukup beruntung untuk bermain dengan saya memulai dengan cara yang persis sama,” katanya. 

“Hampir dua dekade yang lalu sekelompok kecil pecinta sepak bola dari Qatar memiliki mimpi yang sama fantastisnya: bahwa mereka dapat menghadirkan pertunjukan sepak bola terhebat di dunia ke negara asal mereka dan ke Timur Tengah untuk pertama kalinya.

Qatar Jadi Host Piala Dunia Pertama dalam Sejarah yang Kalah di Awal

Foto: Aksi Ciamik Kapten Ekuador Enner Valencia saat Bungkam Tuan Rumah Qatar di Laga Pembuka Piala Dunia 2022, Banjir Rekor!
Dengan tambahan dua gol, ia juga sukses mengoleksi 5 gol di Piala Dunia, setelah pada edisi 2014 ia mencetak 3 gol. Torehannya berhasil melewati koleksi milik legenda Ekuador Agustin Delgado dengan 4 gol. (AP/Manu Fernandez)

Qatar menjadi host piala dunia pertama dalam sejarah yang kalah di pertandingan pembuka. Seperti diketahui, Qatar melawan Ekuador pada Minggu (20/11) waktu setempat. 

Timnas Qatar gagal mencetak satu gol pun. Kiper Ekuador Hernan Galindez berhasil menjaga gawangnya hingga akhir pertandingan berkat pertahanan timnya yang kokoh. 

Striker Enner Valencia berhasil mencetak gol, padahal pertandingan baru berjalan beberapa menit saja.

Pada pertandingan berikutnya, Qatar akan menghadapi tim jawara dari Afrika, yakni Senegal. Selanjutnya, Qatar akan bertemu tim Belanda. 

Qatar berada di peringkat 50 di FIFA. Ekuador, Senegal, dan Belanda masing-masing ada peringkat 44, 18, dan 8 di dunia.

Menurut laporan Insider, Selasa (22/11/2022), Qatar berpotensi menjadi negara kedua dalam sejarah Piala Dunia yang tidak masuk 16 besar setelah Afrika Selatan. 

Pada pertandingan pembuka, Afrika Selatan berhasil menahan imbang Meksiko dengan skor 1-1. Afrika Selatan kemudian dikalahkan 3-1 oleh Uruguay, namun berhasil menang melawan Prancis dengan skor 2-1.

Piala Dunia Qatar 2022 juga diwarnai sejumlah kontroversi, terutama karena nasib para buruh migran yang tertindas dan diskriminasi Qatar terhadap LGBT. Selain itu, Qatar juga menuai pro dan kontra karena masalah larangan alkohol.

 

Cek Fakta: Tidak Benar Video Salat Berjamaah dalam Stadion Saat Piala Dunia Qatar 2022

Suporter Timnas Qatar
Suporter Timnas Qatar saat menyaksikan tim kesayangannya bermain versus Ekuador di laga pembuka Piala Dunia 2022. (Ade Yusuf Satria/Bola.com)

Sebuah video yang diklaim sejumlah orang salat dalam stadion saat Piala Dunia Qatar 2022 beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 21 November 2022.

Video berdurasi 30 detik itu memperlihatkan sejumlah orang tengah menjalankan salat berjamaah di dalam stadion.

Video tersebut kemudian dikaitkan dengan kabar bahwa salat tersebut dilakukan dalam stadion saat gelaran Piala Dunia Qatar 2022.

"World Cup 2022 Qatar pray," demikian narasi dalam video tersebut.

"World cup 2022…" tulis salah satu akun Facebook.

Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 1.600 kali ditonton dan mendapat 58 kali direspons warganet.

Benarkah dalam video tersebut puluhan orang salat di stadion saat Piala Dunia Qatar 2022? Berikut penelusurannya.

Infografis Piala Dunia 2022
Infografis Piala Dunia 2022. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya