Uni Emirat Arab Ikut Bantu Ukraina, Kirimkan 1.200 Generator

Bantuan dari Uni Emirat Arab berupa generator.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 29 Des 2022, 20:44 WIB
Diterbitkan 29 Des 2022, 20:44 WIB
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky. (Foto: Dok. Instagram terverifikasi @zelenskiy_official)
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky. (Foto: Dok. Instagram terverifikasi @zelenskiy_official)

Liputan6.com, Kyiv - Uni Emirat Arab turut mengirimkan bantuan ke Ukraina di tengah gempuran Rusia. Bantuan berupa generator yang dibutuhkan Ukraina yang notabene fasilitas energinya menjadi target serangan.

Berdasarkan laporan media Ukraina, Ukrinform, Kamis (29/12/2022), ada 1.200 generator yang telah dikirimkan Uni Emirat Arab pada Desember ini. Paket bantuan generator berikutnya rencananya akan dikirim pada Januari 2023.

Bantuan dari Uni Emirat Arab masuk melalui Warsawa, ibu kota Polandia.

"Sebagai bagian perjanjian antara Ukraina dan UEA pada bantuan kemanusiaan, tim dari Ukrainian State Property Fund telah menerima pengiriman bantuan pertama di Warsawa, 1.200 generator untuk Ukraina," tulis laporan pada 25 Desember 2022 kemarin.

Pengiriman generator selanjutnya juga akan berjumlah 1.200 unit. Kapasitas generator itu adalah antara 3.5 hingga 8 kilowatt.

Generator dari Uni Emirat Arab akan dikirimkan ke fasilitas kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur kritikal yang berada di kawasan terdampak agresi Rusia, seperti Kherson, Mykolaiv, Zaporizhzhia, Odesa, dan Kyiv.

Sejak 11 November, ada 269.500 generator telah masuk ke Ukraina. Menteri Ekonomi Yuliya Svyrydenko berkata pemerintah telah memudahkan aturan masuk agar persediaan generator bisa lancar. Ada juga 20 ribu generator yang diimpor secara individual.

"Ini lebih dari jumlah lima tahun terakhir," ujar Menkeu Ukraina.

Bisnis-bisnis Ukraina mengandalkan generator untuk menghadapi mati lampu. sekitar 90 persen pom bensin juga sudah menggunakan generator. Selain itu, Ukraina juga mengandalkan Starlink untuk layanan koneksi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Presiden Ukraina Sampaikan Pesan Natal, Minta Rakyat Tabah Hadapi Rusia

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam kunjungan ke garis depan wilayah Odesa dan Mykolaiv.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam kunjungan ke garis depan wilayah Odesa dan Mykolaiv.  Dok: Situs resmi Presiden Ukraina.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah mendesak rakyatnya untuk bertahan dalam menghadapi serangan Rusia saat negara itu merayakan Natal.

Dalam pidato menantang pada hari Sabtu, dia berkata: "Kebebasan datang dengan harga tinggi. Tetapi perbudakan memiliki harga yang lebih tinggi," demikian seperti dikutip dari BBC, Minggu (25/12). 

Serangan rudal dan drone Rusia telah membuat jutaan orang Ukraina tanpa daya, pemanas, dan air mengalir.

Sebelumnya pada Sabtu, serangan udara Rusia menewaskan 10 orang di kota Kherson selatan Ukraina, kata para pejabat.

Otoritas regional mengatakan 68 orang lainnya terluka dan meminta penduduk setempat untuk segera mendonorkan darah.

Menggambarkan Rusia sebagai "negara teroris", Zelensky menuduh pasukan Rusia "membunuh demi intimidasi dan kesenangan".

Dalam sebuah posting di media sosial, ia menunjukkan gambar-gambar jalan-jalan yang penuh dengan mayat dan mobil yang terbakar, mengatakan "dunia harus melihat dan memahami kejahatan mutlak apa yang kita lawan".

Kherson, satu-satunya ibu kota regional yang direbut oleh Rusia sejak melancarkan invasi skala penuh pada 24 Februari, dibebaskan oleh Ukraina bulan lalu.


Perang dengan Rusia, Ukraina Desak Aliansi Tank Militer Pimpinan Jerman

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky Pidato di Festival Film Cannes
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyampaikan pidato lewat video yang disetel saat upacara pembukaan Festival Film Cannes edisi ke-75 di Cannes, Prancis selatan, Selasa (17/5/2022). Zelensky menyinggung kembali kekuatan sinema dan bioskop saat Perang Dunia II silam. Khususnya film Charlie Chaplin 1940 bertajuk The Great Dictator yang mengejek Adolf Hitler. (Photo by Vianney Le Caer/Invision/AP)

Ukraina telah memperbarui permintaannya untuk tank tempur utama Jerman. Sementara itu, Volodymyr Zelenskyy telah mendarat kembali di Kyiv setelah mengunjungi Amerika Serikat.

Seorang pejabat senior Ukraina telah meminta Jerman untuk membentuk ''aliansi tank Eropa" untuk merampingkan bantuan militer ke Kyiv.

Dalam sebuah wawancara dengan outlet media Redaktionsnetzwerk Deutschland pada hari Jumat, wakil menteri luar negeri Ukraina dan mantan duta besar untuk Jerman, Andriy Melnyk, meminta Jerman untuk memasok Kyiv dengan tank tempur utama Leopard dan kendaraan tempur infanteri Marder.

"Jika pemerintah Jerman tidak ingin melakukannya sendiri dalam pengiriman, maka Jerman dapat mengejar peran kepemimpinan di benua itu dalam hal ini, menempa aliansi tank Eropa," kata Melnyk seperti dikutip dari MSN News, Minggu (25/12/2022).

Melnyk sebelumnya melayangkan gagasan aliansi untuk memasok tank ketika dia mengundurkan diri sebagai duta besar pada Oktober.

Pada saat itu, ia menyarankan negara-negara Eropa dapat mengumpulkan stok mereka sekitar 2.000 tank Leopard 2 dan mengirimkan 10% dari mereka ke Ukraina.

Dalam wawancara pada Jumat, Melnyk juga meminta Jerman untuk mengikuti Amerika Serikat dengan menyampaikan sistem pertahanan udara Patriot.

Berlin baru-baru ini mengirimkan sistem tersebut ke mitra NATO Polandia, tetapi mencegah Warsawa meneruskan peralatan tersebut ke Ukraina.

Kanselir Jerman Olaf Scholz sebelumnya mengatakan Jerman tidak akan secara sepihak mengirimkan tank ke Ukraina tanpa dukungan dari negara lain di Eropa.

Namun, Melnyk memintanya untuk "secara besar-besaran meningkatkan dukungan militer untuk tanah air saya tanpa jika atau tetapi."


Proposal Penyelesaian Perang

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berpidato pada pertemuan gabungan Kongres di Capitol Hill di Washington, Rabu, 21 Desember 2022. (AP Photo/Carolyn Kaster)
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berpidato pada pertemuan gabungan Kongres di Capitol Hill di Washington, Rabu, 21 Desember 2022. (AP Photo/Carolyn Kaster)

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan, proposal Moskow untuk penyelesaian di Ukraina sudah diketahui Kyiv dan Ukraina memenuhinya untuk kebaikan mereka sendiri.

"Proposal kami untuk demiliterisasi dan denazifikasi wilayah yang dikendalikan oleh rezim, penghapusan ancaman terhadap keamanan Rusia yang berasal dari sana, termasuk tanah baru kami, sudah diketahui musuh," kata TASS mengutip Lavrov.

Moskow menyebut invasinya di Ukraina sebagai "operasi militer khusus" untuk "mendemiliterisasi" dan "denazifikasi" tetangganya. Kyiv dan sekutu Baratnya menyebut itu sebagai agresi gaya kekaisaran untuk merebut tanah orang lain.

Pada September 2022, Moskow menyatakan telah mencaplok empat provinsi Ukraina -- Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia dan Kherson -- setelah mengadakan apa yang disebut referendum yang ditolak sebagai palsu dan ilegal oleh Kyiv dan sekutunya.

Infografis Rusia Didepak dari Dewan HAM PBB
Infografis Rusia Didepak dari Dewan HAM PBB (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya