FBI Tawarkan Rp760 Juta bagi Siapa pun yang Menemukan 4 Warga AS yang Diculik di Meksiko

Presiden Andres Manuel Lopez Obrador meyakini empat warga AS masuk ke Meksiko untuk membeli obat-obatan, tapi terjebak dalam konfrontasi antar geng.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 07 Mar 2023, 12:15 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2023, 11:31 WIB
Ilustrasi FBI (AFP Photo / Mandel Ngan)
Ilustrasi FBI (AFP Photo / Mandel Ngan)

Liputan6.com, Mexico City - Empat warga Amerika Serikat (AS) ditembaki kemudian diculik di Meksiko, usai melintasi perbatasan ke Matamoros di Negara Bagian Tamaulipas, Meksiko, pada Jumat (3/3/2023). Para korban terdiri dari tiga pria dan satu wanita.

Biro Investigasi Federal (FBI) mengatakan bahwa keempat warga AS melintasi perbatasan dengan mengendarai mobil minivan putih berpelat nomor North Carolina. FBI menawarkan imbalan senilai US$ 50.000 atau sekitar Rp767 juta bagi yang bisa menangkap para pelaku dan mengembalikan para korban.

"Tidak lama setelah menyeberang ke Meksiko, sekelompok pria bersenjata tak dikenal menembaki penumpang di dalam kendaraan. Keempat warga AS itu dimasukkan ke dalam sebuah kendaraan dan dibawa dari tempat kejadian oleh orang-orang bersenjata," sebut FBI, seperti dikutip dari Al Jazeera, Selasa (7/3). 

Selama konferensi pers pada Senin (6/3) sore, Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan, Kementerian Luar Negeri AS dan Kementerian Keamanan Dalam Negeri AS telah berkoordinasi dengan pihak berwenang Meksiko terkait kasus tersebut.

"Serangan semacam ini tidak dapat diterima. Pikiran kami bersama keluarga dari orang-orang ini dan kami siap memberikan semua bantuan konsuler yang sesuai," kata Jean-Pierre.

Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador meyakini bahwa para korban masuk Meksiko untuk membeli obat-obatan dan terjebak dalam konfrontasi antar geng. 

Namun, menurut laporan CNN, penculikan ini merupakan kasus salah tangkap. Para korban diyakini bukan merupakan sasaran utama pelaku. Tim penyelidik percaya, kartel Meksiko salah mengira mereka sebagai penyelundup narkoba dari Haiti. 

 

Rawan Kekerasan

Bendera Meksiko (AP/Marco Ugarte)
Bendera Meksiko (AP/Marco Ugarte)

Matamoros, sebuah kota di Meksiko yang terletak di seberang Brownsville, Texas, rawan kekerasan terkait perdagangan narkoba dan kejahatan terorganisir lainnya.

Jalan raya di Tamaulipas dianggap sebagai salah satu yang paling berbahaya di Meksiko menyusul ancaman penculikan dan pemerasan oleh kelompok kriminal.

Polisi Negara Bagian Tamaulipas mengatakan bahwa dalam sejumlah kasus, warga sipil tewas dan terluka.  

Infografis Harta Kekayaan polisi karawang Tersangka Pemasok Sabu ditangkap karena pasok narkoba ke klub malam. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Harta Kekayaan polisi karawang Tersangka Pemasok Sabu ditangkap karena pasok narkoba ke klub malam. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya