Liputan6.com, Tegucigalpa - Taiwan kemungkinan besar akan kembali kehilangan salah satu dari sedikit sekutu diplomatiknya. Pasalnya, Presiden Honduras Xiomara Castro memerintahkan menteri luar negerinya untuk menjalin hubungan resmi dengan China.
Presiden Castro mengatakan bahwa perintahnya tersebut bertujuan untuk memperluas keterlibatan asing.
"Kita harus melihat hal-hal yang sangat pragmatis dan mencari manfaat terbaik bagi rakyat Honduras," kata Menteri Luar Negeri Honduras Eduardo Reina kepada TV lokal pada Selasa (14/3/2023), seperti dikutip dari The Guardian, Rabu (15/3).
Advertisement
Menyusul pengumuman tersebut, Taiwan segera memperingatkan Honduras agar tidak jatuh dalam perangkap China.
"Kami meminta Honduras untuk mempertimbangkan dengan hati-hati dan tidak jatuh ke dalam perangkap China dan membuat keputusan yang salah untuk merusak persahabatan jangka panjang antara Taiwan dan Honduras," ungkap Kementerian Luar Negeri Taiwan seperti dilansir BBC.
China telah lama mencoba mengisolasi Taiwan dan melarang mitranya menjalin hubungan dengan pulau yang dianggapnya sebagai bagian dari wilayahnya itu.
Jika Honduras benar beralih ke China maka jumlah negara yang mengakui kemerdekaan Taiwan turun menjadi 13. Langkah itu juga akan memperluas pijakan China di kawasan yang secara historis berpihak pada saingannya, Amerika Serikat.
China dilaporkan terus berusaha memperluas pengaruhnya di seluruh dunia, sementara pada saat bersamaan Presiden Xi Jinping mengonsolidasikan kekuatan di dalam negeri sambil menghidupkan kembali ekonomi.
Taiwan telah kehilangan delapan sekutu diplomatiknya sejak tahun 2016, ketika Tsai Ing-wen terpilih sebagai presiden.
Menjalin hubungan diplomatik dan perdagangan dengan China merupakan salah satu janji kampanye Castro, yang menjabat tahun 2021, dan tercatat sebagai presiden perempuan pertama negara itu.
Berharap Mempertahankan Hubungan dengan Taiwan
Presiden Honduras tidak secara spesifik mengatakan apakah hubungan dengan Taiwan akan berakhir. Namun, pada Januari 2022, dia mengungkapkan harapannya agar mempertahankan relasi tersebut.
Beberapa minggu sebelum mengumumkan perintah untuk menjalin hubungan resmi dengan Taiwan, pemerintahan Castro mengatakan, sedang bernegosiasi dengan China untuk membangun pembangkit listrik tenaga air. Beijing telah meminjamkan Honduras US$ 300 juta untuk proyek serupa pada tahun 2021.
Pengumuman Castro juga muncul menjelang rencana perjalanan Presiden Tsai Ing-wen ke sekutunya di Amerika Tengah bulan depan.
Advertisement